Jayapura: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga, mengatakan sebanyak 1,1 juta lembar uang khusus pecahan Rp75 ribu akan diedarkan ke seluruh Papua.
"Proses penyebarannya akan dilihat dari tingkat minat masyarakat untuk melakukan penukaran terhadap uang pecahan tersebut," kata Naek, Selasa, 18 Agustus 2020.
Ia menyebutkan pada hari pertama penukaran, terdapat 150 lembar pecahan Rp75 ribu yang sudah ditukarkan oleh masyarakat.
"Kami membagi tiga tahap penukaran yaitu tahap pertama pukul 08.00-09.00 WIT, tahap kedua dimulai pukul 09.00-10.00 WIT, dan tahap ketiga pada pukul 10.00-11.00 WIT. Setiap tahap hanya dibatasi 50 orang," ujarnya.
Menurut Naek, pembatasan kuota penukaran dilakukan gsebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan. Hal itu lantaran Kota Jayapura belum masuk zona hijau penyebaran covid-19.
Baca juga: BI Pastikan Uang Khusus Rp75 Ribu Bisa untuk Transaksi
"Untuk itu, kami tetap menjaga agar tingkat penyebaran virus tidak meningkat kala melakukan penukaran uang," tegas dia.
Disinggung soal minat masyarakat untuk menukarkan uang pecahan Rp75 ribu, Naek mengungkapkan tren akan terlihat dalam dua pekan ke depan.
"Kami juga sudah menggandeng lima bank swasta untuk membantu pendistribusian ke seluruh Papua, apalagi ada beberapa bank swasta yang sudah memiliki kantor cabang di pedalaman Papua."
Sementara itu, salah seorang warga Kota Jayapura, Reja Prayoga, merasa bangga karena berhasil menukarkan uang pecahan Rp75 ribu. Menurutnya hal ini adalah momen cukup langka dalam hidupnya.
"Baru pertama kali saya mengoleksi uang dengan pecahan yang cukup unik," kata Yoga.
Dikatakannya, uang pecahan Rp75 ribu sangat berarti bagi masyarakat Papua. Pasalnya ada ikon Papua yang ditampilkan dalam lembar uang tersebut, yaitu Jembatan Youtefa.
"Kebangaan bagi kami di Papua. Terimakasih Bank Indonesia," tuturnya.
Jayapura: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga, mengatakan sebanyak 1,1 juta lembar uang khusus pecahan Rp75 ribu akan diedarkan ke seluruh Papua.
"Proses penyebarannya akan dilihat dari tingkat minat masyarakat untuk melakukan penukaran terhadap uang pecahan tersebut," kata Naek, Selasa, 18 Agustus 2020.
Ia menyebutkan pada hari pertama penukaran, terdapat 150 lembar pecahan Rp75 ribu yang sudah ditukarkan oleh masyarakat.
"Kami membagi tiga tahap penukaran yaitu tahap pertama pukul 08.00-09.00 WIT, tahap kedua dimulai pukul 09.00-10.00 WIT, dan tahap ketiga pada pukul 10.00-11.00 WIT. Setiap tahap hanya dibatasi 50 orang," ujarnya.
Menurut Naek, pembatasan kuota penukaran dilakukan gsebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan. Hal itu lantaran Kota Jayapura belum masuk zona hijau penyebaran covid-19.
Baca juga:
BI Pastikan Uang Khusus Rp75 Ribu Bisa untuk Transaksi
"Untuk itu, kami tetap menjaga agar tingkat penyebaran virus tidak meningkat kala melakukan penukaran uang," tegas dia.
Disinggung soal minat masyarakat untuk menukarkan uang pecahan Rp75 ribu, Naek mengungkapkan tren akan terlihat dalam dua pekan ke depan.
"Kami juga sudah menggandeng lima bank swasta untuk membantu pendistribusian ke seluruh Papua, apalagi ada beberapa bank swasta yang sudah memiliki kantor cabang di pedalaman Papua."
Sementara itu, salah seorang warga Kota Jayapura, Reja Prayoga, merasa bangga karena berhasil menukarkan uang pecahan Rp75 ribu. Menurutnya hal ini adalah momen cukup langka dalam hidupnya.
"Baru pertama kali saya mengoleksi uang dengan pecahan yang cukup unik," kata Yoga.
Dikatakannya, uang pecahan Rp75 ribu sangat berarti bagi masyarakat Papua. Pasalnya ada ikon Papua yang ditampilkan dalam lembar uang tersebut, yaitu Jembatan Youtefa.
"Kebangaan bagi kami di Papua. Terimakasih Bank Indonesia," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
