Jepara: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disikpora) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah selesai melaksanakan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2021. Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Ukir kekurangan siswa.
Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Agus Tri Harjono, mengatakan SMP negeri yang masih kekurangan siswa didominasi SMP yang berada di kawasan pinggiran kecamatan. Yakni SMP Negeri 2 Kedung, SMP Negeri 3 Kembang, SMP Negeri 2 Kalinyamatan, dan SMP Negeri Karimunjawa.
"Jadi masyarakat ini masih beranggapan, sekolah yang lebih lama berdiri itu lebih berkualitas. Sebetulnya kan tidak begitu, dengan sistem zonasi ini kualitas kan akan merata," ujar Agus saat dihubungi Medcom.id, Kamis, 24 Juni 2021.
Kekurangan siswa di tiap sekolah rata-rata hingga 30 persen dari kuota siswa baru. Oleh karena itu, Disdikpora memberikan kelonggaran kepada sekolah-sekolah yang masih kekurangan siswa untuk membuka pendaftaran gelombang kedua.
Baca: PPDB SMA/SMK Tahap Satu di Jabar, 137.326 Siswa Diterima
Sistem penerimaan gelombang kedua tidak lagi menggunakan sistem zonasi. Kemudian, sistem pendaftaran secara manual bertatap muka (offline), tidak daring (online) seperti PPDB gelombang pertama.
"Jadi kalau kuota sudah tercukupi, ya (pendaftaran) ditutup," tambah Agus.
Jepara: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disikpora) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah selesai melaksanakan penerimaan peserta didik baru (
PPDB) 2021. Sejumlah sekolah menengah pertama (
SMP) negeri di Kota Ukir kekurangan siswa.
Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara, Agus Tri Harjono, mengatakan SMP negeri yang masih kekurangan siswa didominasi SMP yang berada di kawasan pinggiran kecamatan. Yakni SMP Negeri 2 Kedung, SMP Negeri 3 Kembang, SMP Negeri 2 Kalinyamatan, dan SMP Negeri Karimunjawa.
"Jadi masyarakat ini masih beranggapan, sekolah yang lebih lama berdiri itu lebih berkualitas. Sebetulnya kan tidak begitu, dengan sistem zonasi ini kualitas kan akan merata," ujar Agus saat dihubungi
Medcom.id, Kamis, 24 Juni 2021.
Kekurangan siswa di tiap sekolah rata-rata hingga 30 persen dari kuota siswa baru. Oleh karena itu, Disdikpora memberikan kelonggaran kepada sekolah-sekolah yang masih kekurangan siswa untuk membuka pendaftaran gelombang kedua.
Baca:
PPDB SMA/SMK Tahap Satu di Jabar, 137.326 Siswa Diterima
Sistem penerimaan gelombang kedua tidak lagi menggunakan sistem zonasi. Kemudian, sistem pendaftaran secara manual bertatap muka (
offline), tidak daring (
online) seperti PPDB gelombang pertama.
"Jadi kalau kuota sudah tercukupi, ya (pendaftaran) ditutup," tambah Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
