Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat memantau pelaksanaan PTM di SMPN 25, Larangan, Kota Tangerang. (Foto: Medcom.id/Hendrik)
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat memantau pelaksanaan PTM di SMPN 25, Larangan, Kota Tangerang. (Foto: Medcom.id/Hendrik)

40 SMP Kota Tangerang Uji Coba PTM Terbatas

Hendrik Simorangkir • 13 September 2021 12:40
Tangerang: Sebanyak 40 SMP negeri dan swasta di Kota Tangerang, Banten, mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin, 13 September 2021. Puluhan sekolah itu telah menjalani asesmen hingga diizinkan menggelar PTM.
 
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, 40 SMP yang melaksanakan PTM dijadikan percontohan untuk sekolah tingkatan taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) menggelar kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaannya juga diuji coba secara bertahap.
 
"Alhamdulillah anak-anak sangat antusias. Tadi kita sampaikan PTM ini bisa berlangsung selama anak-anak dan orang tua murid tetap melakukan protokol kesehatan," ujarnya, saat memantau pelaksanaan PTM di SMPN 25, Larangan, Kota Tangerang, Senin, 13 September 2021.

Arief berpesan, agar para siswa belajar dengan sungguh-sungguh karena materinya masih sedikit. Siswa juga wajib melaksanakan protokol kesehatan, mulai dari berangkat ke sekolah hingga kembali ke rumah.
 
"Kita berharap masyarakat mendukung proses tatap muka ini seperti di vaksin untuk menghindari terpapar covid-19. Mudah-mudahan PTM ini terus berjalan sampai pandemi ini berubah menjadi endemi," katanya.
 
Baca juga: Ganjar Temukan Sekolah Kendor Prokes Covid-19 Nekat Gelar PTM
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, menuturkan, 40 sekolah yang dipersiapkan menggelar PTM sangat luar biasa. Untuk mendapatkan rekomendasi, ada 12 poin yang harus dipenuhi seperti SDM, vaksin siswa dan guru, surat pernyataan orang tua, hingga protokol kesehatan ketat.
 
"Di Kota Tangerang sangat hati-hati (untuk menggelar PTM) jangan sampai siswa dan guru kita terpapar. Kita ada evaluasi, masukan-masukan dari dinas kesehatan, kecamatan, semua kompak, (PTM) dengan 40 (sekolah) adalah keputusan baik," jelas Jamaluddin.
 
Ia menambahkan, untuk pengawasan penerapan protokol covid-19, pihaknya sudah menyebar pejabat-pejabat di Dinas Pendidikan seperti kepala bidang hingga kepala seksi untuk memantau sekolah yang menggelar PTM.
 
Selain itu apabila kedapatan ada pedagang yang berjualan di depan sekolah, pihaknya bakal memberhentikan PTM selama tiga hari. Sedangkan, apabila ada siswa atau tenaga pendidik yang terpapar covid-19 sekolah yang menggelar PTM itu bakal diberhentikan selama satu pekan.
 
"Kita akan terus evaluasi selama lima hari ke depan agar PTM ini tetap berjalan dengan lancar," jelasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan