medcom.id, Denpasar: Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Sugeng Priyanto membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Kabupaten Gianyar, Bali. Hal itu ia sampaikan usai pertemuan di Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Rabu 17 Februari.
Terduga teroris yang ditangkap berinisial DN, 24. Ia diduga terlibat dalam aksi teror bom di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu. DN dibekuk di sebuah toko seni Art Shop Alif Wangsa, Jalan Raya Andong, Banjar Nagi, Desa Petulu, Ubud, pada pukul 12.30 Wita, Selasa (16/2/2016).
Menurut Kapolda, DN memang sudah terpantau di Bali sejak beberapa hari lalu. "Tetapi selama berada di Bali terduga tidak melakukan kegiatan apa-apa. Saat ini masih diperiksa secara intensif di Polres Gianyar," kata Inspektur Jenderal Polisi Sugeng Priyanto.
Sugeng mengatakan, DN ditangkap karena diduga pernah berkomunikasi dengan pelaku bom Thamrin. Terduga sendiri merupakan buronan Polda Jawa Barat.
"Terungkapnya DN di Ubud dari pelacakan yang dilakukan melalui sinyal HP dari Tim Cyber Polda Bali yang terdeteksi di wilayah Tampaksiring, sekitar Banjar Blusung, Desa Pejeng Kaja. Namun setelah dilakukan sidak Jumat lalu (5/2/2016) oleh aparat Gabungan, DN tak ditemukan di lokasi," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa. Ia berharap keterlibatan DN dalam aksi teroris segera terungkap.
"Kasus masih dikembangkan di Polres Gianyar. Mudah-mudahan cepat dituntaskan," kata Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa.
medcom.id, Denpasar: Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Sugeng Priyanto membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Kabupaten Gianyar, Bali. Hal itu ia sampaikan usai pertemuan di Renon, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, Rabu 17 Februari.
Terduga teroris yang ditangkap berinisial DN, 24. Ia diduga terlibat dalam aksi teror bom di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu. DN dibekuk di sebuah toko seni Art Shop Alif Wangsa, Jalan Raya Andong, Banjar Nagi, Desa Petulu, Ubud, pada pukul 12.30 Wita, Selasa (16/2/2016).
Menurut Kapolda, DN memang sudah terpantau di Bali sejak beberapa hari lalu. "Tetapi selama berada di Bali terduga tidak melakukan kegiatan apa-apa. Saat ini masih diperiksa secara intensif di Polres Gianyar," kata Inspektur Jenderal Polisi Sugeng Priyanto.
Sugeng mengatakan, DN ditangkap karena diduga pernah berkomunikasi dengan pelaku bom Thamrin. Terduga sendiri merupakan buronan Polda Jawa Barat.
"Terungkapnya DN di Ubud dari pelacakan yang dilakukan melalui sinyal HP dari Tim Cyber Polda Bali yang terdeteksi di wilayah Tampaksiring, sekitar Banjar Blusung, Desa Pejeng Kaja. Namun setelah dilakukan sidak Jumat lalu (5/2/2016) oleh aparat Gabungan, DN tak ditemukan di lokasi," ujar dia.
Hal senada juga disampaikan Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa. Ia berharap keterlibatan DN dalam aksi teroris segera terungkap.
"Kasus masih dikembangkan di Polres Gianyar. Mudah-mudahan cepat dituntaskan," kata Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TTD)