Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama. Antara/ Donatus Dasapurna.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama. Antara/ Donatus Dasapurna.

Warga Bangka Barat Diajak Aktif Cegah Karhutla

Antara • 10 Februari 2023 10:53
Mentok: Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, mengajak warga berperan aktif dalam mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
 
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama, mengatakan karhutla harus ditangani bersama-sama agar lebih maksimal.
 
"Berdasarkan informasi BMKG, dalam beberapa hari ke depan curah hujan mulai berkurang dan cenderung rendah. Kondisi seperti ini jika tidak diantisipasi dengan baik dapat meningkatkan peluang terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Sindharta di Mentok, Jumat, 10 Februari 2023.
 
Baca: Kapolri Wanti-wanti Kapolda Tekan Potensi Karhutla

Dia menjelaskan potensi kebakaran hutan dan lahan masih mungkin terjadi karena pada masa seperti ini sebagian warga ingin membuka lahan untuk bercocok tanam.

Tradisi membuka lahan dengan cara dibakar masih sering terjadi di daerah itu karena dinilai lebih murah dan cepat.
 
"Kebiasaan ini sering kali menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan," jelasnya.

Imbauan Kepada Warga Agar Tidak Membakar Lahan

Untuk mengantisipasi hal itu, selain memberikan imbauan kepada warga agar tidak bakar lahan, pihaknya juga telah membentuk tim relawan di setiap desa untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
 
Para petugas sejak awal Februari 2023 sudah membuat jadwal sosialisasi dan edukasi untuk mengurangi kebiasaan masyarakat yang membuka lahan dengan cara dibakar.
 
Warga Bangka Barat Diajak Aktif Cegah Karhutla
Petugas dari Taman Nasional Rawa Aopa bersama Karhutla saat melakukan pemadaman api di salah satu kawasan Taman Nasional di RawaAopa Watumoha Konawe Selatan. Foto Antara/Azis senong

Cara membuka lahan yang dianjurkan adalah dengan menggunakan alat berat dan alat sederhana lainnya, namun cara tersebut juga tidak bisa diberlakukan kepada semua warga, terutama yang tidak mampu sehingga dibutuhkan jalan keluar yang baik dan bijaksana agar warga tetap bisa membuka lahan untuk berkebun dan bertani.
 
"Tidak mungkin kita memaksa warga tidak mampu menyewa alat berat, untuk itu kita membuat kebijakan boleh membuka lahan dengan dengan cara dibakar, namun ada beberapa persyaratan," ungkap Sindharta.
 
Dalam kebijakan tersebut diatur batas maksimal lahan yang boleh dibakar seluas satu hektare dan warga dilarang membakar lahan pada malam hari.
 
Selain itu warga juga diwajibkan terlebih dahulu membersihkan sekeliling lahan agar api tidak merembet ke lahan yang ada di sekitarnya.
 
Ia berharap dengan pola pendekatan kepada masyarakat bisa mengurangi risiko terjadinya kebakaran lahan dan hutan secara luas dan masyarakat juga masih tetap bisa bercocok tanam.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan