Solo: Keluarga Menko bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto di Solo, Jawa Tengah, kaget perihal insiden penusukan di Pandeglang, Banten. Sepupu Wiranto, Ning Sudiyastuti, 67, mengaku pertama kali mendengar kabar dari televisi.
"Saya syok, langsung istigfar," kata Ning ditemui wartawan di Jalan Bungur II, RT 03 RW 05, Punggawan, Banjarsari, Solo, Jumat, 11 Oktober 2019.
Segera dia mematikan televisi mengetahui peristiwa nahas itu. Ning dan keluarga mengaku tidak ingin kakak dari Wiranto, Sri Purnomo, 82, mendengarkan berita itu.
"Karena kakaknya sedang sakit, jangan sampai nanti drop karena tahu kabar itu," ujarnya.
Ning menuturkan, keluarga sudah berfirasat akan terjadi hal buruk. Dia mengatakan secara tiba-tiba Sri Purnomo merasa tak enak badan.
"Sebelum ada berita itu, dia (Sri) tiba-tiba mengeluarkan keringat dingin. Saya yang kerokin. Setelah itu baru ada kabar penusukan," ujar Ning.
Ning mengaku terus memantau kondisi Wiranto dari keluarga di Jakarta. Ning lega kondisi Wiranto membaik. "Alhamdulillah katanya kondisi Wiranto sudah membaik," ungkap dia.
Dia mengungkap mantan Panglima ABRI itu sejak kecil memang tinggal di Solo hingga menyelesaikan sekolah di SMAN 4 Solo. Dia merupakan anak ke tujuh dari sembilan bersaudara.
"Terakhir dia di Solo saat memakamkan cucunya di Pemakaman Delingan, Karanganyar," tutupnya.
Solo: Keluarga Menko bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto di Solo, Jawa Tengah, kaget perihal insiden penusukan di Pandeglang, Banten. Sepupu Wiranto, Ning Sudiyastuti, 67, mengaku pertama kali mendengar kabar dari televisi.
"Saya syok, langsung istigfar," kata Ning ditemui wartawan di Jalan Bungur II, RT 03 RW 05, Punggawan, Banjarsari, Solo, Jumat, 11 Oktober 2019.
Segera dia mematikan televisi mengetahui peristiwa nahas itu. Ning dan keluarga mengaku tidak ingin kakak dari Wiranto, Sri Purnomo, 82, mendengarkan berita itu.
"Karena kakaknya sedang sakit, jangan sampai nanti drop karena tahu kabar itu," ujarnya.
Ning menuturkan, keluarga sudah berfirasat akan terjadi hal buruk. Dia mengatakan secara tiba-tiba Sri Purnomo merasa tak enak badan.
"Sebelum ada berita itu, dia (Sri) tiba-tiba mengeluarkan keringat dingin. Saya yang kerokin. Setelah itu baru ada kabar penusukan," ujar Ning.
Ning mengaku terus memantau kondisi Wiranto dari keluarga di Jakarta. Ning lega kondisi Wiranto membaik. "Alhamdulillah katanya kondisi Wiranto sudah membaik," ungkap dia.
Dia mengungkap mantan Panglima ABRI itu sejak kecil memang tinggal di Solo hingga menyelesaikan sekolah di SMAN 4 Solo. Dia merupakan anak ke tujuh dari sembilan bersaudara.
"Terakhir dia di Solo saat memakamkan cucunya di Pemakaman Delingan, Karanganyar," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)