Solo: Lima orang tahanan Rutan Kelas IA Solo, Jawa Tengah, berusaha kabur dengan melubangi tembok kamar. Namun aksi diketahui lebih dulu sebelum tembok selesai dilubangi.
"Kejadiannya akhir pekan kemarin," kata Kepala Pengamanan Rutan Kelas IA Solo, Andi Rahmanto saat dihubungi, Rabu, 31 Juli 2019.
Dia menuturkan petugas sempat curiga dengan gerak-gerik tahanan. Kemudian petugas menggeledah kamar di blok B kamar nomor 7 pada Sabtu, 27 Juli 2019 sore. Petugas mendapati lubang di tembok sisi timur.
Dia mengungkap pelaku beraksi dalam dua malam terakhir. Lima orang berstatus tahanan Kejari Solo itu memiliki peran berbeda-beda.
"Ada yang bertugas melubangi tembok, ada yang berjaga, ada yang membersihkan jejak," ungkapnya. Di dalam kamar memang ada 52 warga binaan, namun hanya lima yang diduga kuat menjadi aktor.
Mereka membuat lubang sedikit demi sedikit menggunakan tongkat besi yang biasa dipakai sebagai alat bantu berjalan. Lantaran satu warga binaan menggunakan tongkat sebagai alat bantu berjalan.
"Tongkat besi itu dipotong jadi 25 sentimeter lalu digunakan untuk melubangi tembok," katanya.
Saat petugas sedang patroli, lubang mereka tutup dengan sajadah. Pelaku sudah melubangi tembok sedalam 20 sentimeter.
"Tinggal 10 sentimeter lagi mereka berhasil dan kemungkinan semua warga binaan yang ada di kamar itu kabur," ungkap dia.
Dia mengungkap para tahanan yang mencoba kabur itu dikurung di dalam sel isolasi selama dua pekan. Selain itu, para tahanan yang mencoba kabur dipastikan tidak diberi remisi.
Solo: Lima orang tahanan Rutan Kelas IA Solo, Jawa Tengah, berusaha kabur dengan melubangi tembok kamar. Namun aksi diketahui lebih dulu sebelum tembok selesai dilubangi.
"Kejadiannya akhir pekan kemarin," kata Kepala Pengamanan Rutan Kelas IA Solo, Andi Rahmanto saat dihubungi, Rabu, 31 Juli 2019.
Dia menuturkan petugas sempat curiga dengan gerak-gerik tahanan. Kemudian petugas menggeledah kamar di blok B kamar nomor 7 pada Sabtu, 27 Juli 2019 sore. Petugas mendapati lubang di tembok sisi timur.
Dia mengungkap pelaku beraksi dalam dua malam terakhir. Lima orang berstatus tahanan Kejari Solo itu memiliki peran berbeda-beda.
"Ada yang bertugas melubangi tembok, ada yang berjaga, ada yang membersihkan jejak," ungkapnya. Di dalam kamar memang ada 52 warga binaan, namun hanya lima yang diduga kuat menjadi aktor.
Mereka membuat lubang sedikit demi sedikit menggunakan tongkat besi yang biasa dipakai sebagai alat bantu berjalan. Lantaran satu warga binaan menggunakan tongkat sebagai alat bantu berjalan.
"Tongkat besi itu dipotong jadi 25 sentimeter lalu digunakan untuk melubangi tembok," katanya.
Saat petugas sedang patroli, lubang mereka tutup dengan sajadah. Pelaku sudah melubangi tembok sedalam 20 sentimeter.
"Tinggal 10 sentimeter lagi mereka berhasil dan kemungkinan semua warga binaan yang ada di kamar itu kabur," ungkap dia.
Dia mengungkap para tahanan yang mencoba kabur itu dikurung di dalam sel isolasi selama dua pekan. Selain itu, para tahanan yang mencoba kabur dipastikan tidak diberi remisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)