Jakarta: Lahan seluas 150 hektare di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, terbakar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Timur telah menyatakan status siaga darurat selama 11 hari hingga 11 September 2019, terkait kebakaran lahan berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL)
"Lahan dengan luas sekitar 150 hektare yang terbagi pada tiga desa dan dua kecamatan di Kolaka Timur terbakar," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Jakarta, Minggu, 1 September 2019.
Agus menerangkan kebakaran lahan terjadi setiap tahun pada musim kemarau dan berada di area rawa basah. Pemadaman masih dilakukan melalui jalur darat oleh tim gabungan, yakni tim BPBD Kolaka Timur, TNI, Polri, Manggala Agni, instansi terkait dan masyarakat.
Pemadaman kebakaran lahan juga mendapat bantuan pompa air dari dua badan usaha perkebunan sawit, yakni PT. Antam Pomalaa dan PT Sari. Agus mengatakan pemadaman terkendala terbatasnya jumlah pompa dan selang yang tak bisa menjangkau titik api.
Tim juga memerlukan dukungan dana operasional pada tiap pos komando. Mengantisipasi kebutuhan itu, BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara telah memobilisasi kekurangan alat pompa pada Minggu, 31 Agustus 2019, malam.
Jakarta: Lahan seluas 150 hektare di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, terbakar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka Timur telah menyatakan status siaga darurat selama 11 hari hingga 11 September 2019, terkait kebakaran lahan berstatus Hak Pengelolaan Lahan (HPL)
"Lahan dengan luas sekitar 150 hektare yang terbagi pada tiga desa dan dua kecamatan di Kolaka Timur terbakar," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di Jakarta, Minggu, 1 September 2019.
Agus menerangkan kebakaran lahan terjadi setiap tahun pada musim kemarau dan berada di area rawa basah. Pemadaman masih dilakukan melalui jalur darat oleh tim gabungan, yakni tim BPBD Kolaka Timur, TNI, Polri, Manggala Agni, instansi terkait dan masyarakat.
Pemadaman kebakaran lahan juga mendapat bantuan pompa air dari dua badan usaha perkebunan sawit, yakni PT. Antam Pomalaa dan PT Sari. Agus mengatakan pemadaman terkendala terbatasnya jumlah pompa dan selang yang tak bisa menjangkau titik api.
Tim juga memerlukan dukungan dana operasional pada tiap pos komando. Mengantisipasi kebutuhan itu, BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara telah memobilisasi kekurangan alat pompa pada Minggu, 31 Agustus 2019, malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)