ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Pemprov Aceh Minta Pertamina Tambah Kuota BBM untuk Nelayan

Antara • 16 September 2022 08:02
Aceh: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Aliman menyatakan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menambah kuota BBM bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN)/Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) di Aceh. Ini guna memenuhi kebutuhan melaut para nelayan.
 
"Sebagian SPBUN di Aceh mengharapkan adanya tambahan kuota BBM bersubsidi (solar) 255 kilo liter per bulan, karena selama ini masih kurang," kata Aliman di Banda Aceh, Kamis, 15 September 2022.
 
Hal itu disampaikan Aliman usai rapat koordinasi penyaluran BBM bersubsidi dan rencana penambahan kuota sebagai upaya pengendalian inflasi. Rapat digelar bersama 11 SPBUN/SPDN yang aktif di Aceh.

Aliman menyampaikan para pemilik dan pengelola SPBUN/SPDN yang hadir dalam rapat koordinasi tersebut umumnya mengeluhkan tentang terbatasnya kuota BBM subsidi yang dimiliki. Sedangkan kebutuhan di lapangan cukup banyak.
 
Sejumlah SPBUN yang membutuhkan penambahan kuota tersebut, yakni SPBUN Muara Batu Aceh Utara, Ujung Serangga Abdya, Pusong Lhokseumawe, Kemudian Lhok Pawoh, Tapaktuan, dan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan.
 
Aliman menuturkan pihaknya belum mendapatkan hasil pasti terkait berapa kebutuhan setiap SPBUN per bulannya karena masih dilakukan perekapan data ke masing-masing stasiun.
 
Baca: Presiden Terus Dorong Penyaluran BLT BBM di Seluruh Indonesia
 
"Meski demikian kita akan terus berupaya untuk memfasilitasi mereka dengan pihak terkait (Pertamina). Bahkan kami juga akan menyampaikan hal ini pada tim pengendalian inflasi daerah," ujar Aliman.
 
Dalam kesempatan ini, Direktur SPDN Muara Batu Aceh Utara Sri Dewi mengaku kesulitan saat menyalurkan BBM kepada nelayan. Karena mereka hanya mendapat kuota dari Pertamina sebanyak 72 kilo liter (KL) per bulan.
 
Sehingga, mereka harus membagikan penyalurannya sebanyak 16 KL per pekan, namun juga tetap habis dalam tiga sampai empat hari.
 
"Selebihnya nelayan harus menunggu giliran di pekan berikutnya, sehingga sering kali kapal harus diikat di dermaga sampai diperolehnya BBM berikutnya," kata Sri Dewi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan