Surabaya: Pencarian pendaki hilang bernama Raffi Dimas Baddar, (20), di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, masih terus dilakukan. Hingga hari keempat, Rabu, 14 September 2022, korban belum ditemukan.
Petugas yang dilibatkan dalam Operasi Pencarian dan Penyelamatan (Operasi SAR) sekitar 75 petugas gabungan. Pencarian sudah mulai dilakukan sejak Minggu kemarin.
"Sejak korban dilaporkan hilang. Pencarian mulai dari bumi perkemahan sampai titik terakhir korban terlihat oleh temannya,” ungkap salah satu relawan, Muhammad Ainul Najib, Kamis, 15 September 2022.
Posko pencarian dipusatkan di kawasan Air Terjun Grenjengan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebagian sudah tersebar di kawasan hutan RPH Claket BKPH Pacet KPH Pasuruan.
“Ada sejumlah titik yang menjadi target penyisiran di hari ketiga ini dan difokuskan di delapan titik tersebut,” kata Asisten Perhutani (Asper) Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Pacet, Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Pasuruan, Margono.
Mulai dari titik perkemahan di petak 24C RPH Claket menuju Sengon Doyong, Watu Klanceng, Watu Bis, Kedung Modang, Gua Cina, Sumber Luwak, Posung Truno dan Putuk Puyang. Untuk membantu proses pencarian, tim juga melibatkan ahli spiritual.
Baca: Terpisah dari Rombongan, Pendaki di Surabaya Hilang
Kapolsek Pace AKP Amat mengatakan selama pencarian belum ada tanda-tanda korban ditemukan. “Perkembangan hingga saat ini, hari keempat belum ada tanda-tanda jejak korban,” ungkapnya.
Menurut Amat, radius pencarian korban pun diperluas. Melebar dan agak menjauh dari lokasi korban dinyatakan hilang. Pihaknya meminta doa masyarakat agar korban segera ditemukan.
“Mari kita sama-sama berdoa semoga Allah SWT memberikan jalan buat korban dan kita berusaha mencari korban dan menemukan. Kita sudah berupaya, baik bertanya kepada tokoh agama, spiritual agar korban ditemukan maupun melakukan pencarian,” ucap Amat.
Surabaya: Pencarian pendaki hilang bernama Raffi Dimas Baddar, (20), di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, masih terus dilakukan. Hingga hari keempat, Rabu, 14 September 2022, korban belum ditemukan.
Petugas yang dilibatkan dalam Operasi Pencarian dan Penyelamatan (Operasi SAR) sekitar 75 petugas gabungan. Pencarian sudah mulai dilakukan sejak Minggu kemarin.
"Sejak korban dilaporkan hilang. Pencarian mulai dari bumi perkemahan sampai titik terakhir korban terlihat oleh temannya,” ungkap salah satu relawan, Muhammad Ainul Najib, Kamis, 15 September 2022.
Posko pencarian dipusatkan di kawasan Air Terjun Grenjengan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Sebagian sudah tersebar di kawasan hutan RPH Claket BKPH Pacet KPH Pasuruan.
“Ada sejumlah titik yang menjadi target penyisiran di hari ketiga ini dan difokuskan di delapan titik tersebut,” kata Asisten Perhutani (Asper) Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Pacet, Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Pasuruan, Margono.
Mulai dari titik perkemahan di petak 24C RPH Claket menuju Sengon Doyong, Watu Klanceng, Watu Bis, Kedung Modang, Gua Cina, Sumber Luwak, Posung Truno dan Putuk Puyang. Untuk membantu proses pencarian, tim juga melibatkan ahli spiritual.
Baca:
Terpisah dari Rombongan, Pendaki di Surabaya Hilang
Kapolsek Pace AKP Amat mengatakan selama pencarian belum ada tanda-tanda korban ditemukan. “Perkembangan hingga saat ini, hari keempat belum ada tanda-tanda jejak korban,” ungkapnya.
Menurut Amat, radius pencarian korban pun diperluas. Melebar dan agak menjauh dari lokasi korban dinyatakan hilang. Pihaknya meminta doa masyarakat agar korban segera ditemukan.
“Mari kita sama-sama berdoa semoga Allah SWT memberikan jalan buat korban dan kita berusaha mencari korban dan menemukan. Kita sudah berupaya, baik bertanya kepada tokoh agama, spiritual agar korban ditemukan maupun melakukan pencarian,” ucap Amat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)