Tangerang: Ditlantas Polda Banten menurunkan tim traffic accident analyst (TAA) 3D scanner untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kereta menabrak odong-odong yang menewaskan 9 penumpang di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Tim TAA akan mengungkap kepastian penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
"TAA merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian perkara kecelakaan dengan cara merekam TKP, sehingga menghasilkan rekaman berupa foto atau video, yang dapat digunakan untuk merekonstruksi kejadian sebelum, sesaat dan setelah terjadinya kecelakaan," kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Budi Mulyanto, Selasa, 26 Juli 2022.
Budi menuturkan pihaknya optimis dengan penggunaan metode TAA itu, agar penyidik dapat mengungkap dan memperjelas peristiwa kecelakaan yang telah terjadi.
"Sehingga memudahkan penyidik dalam pengungkapan perkara kasus kecelakaan. Ke depan penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sopir dan perusahaan karoseri, yang membuat odong-odong tersebut untuk mengetahui apakah kendaraan tersebut layak digunakan," jelasnya.
Sebelumnya Polres Serang mengungkap kejadian tabrakan kereta api dengan odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, karena suara volume yang bising dari mobil tersebut. Sehingga tabrakan menyebabkan 9 korban jiwa.
Tangerang: Ditlantas Polda
Banten menurunkan
tim traffic accident analyst (TAA) 3D scanner untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)
kereta menabrak odong-odong yang menewaskan 9 penumpang di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. Tim TAA akan mengungkap kepastian penyebab terjadinya
kecelakaan tersebut.
"TAA merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian perkara kecelakaan dengan cara merekam TKP, sehingga menghasilkan rekaman berupa foto atau video, yang dapat digunakan untuk merekonstruksi kejadian sebelum, sesaat dan setelah terjadinya kecelakaan," kata Dirlantas Polda Banten, Kombes Budi Mulyanto, Selasa, 26 Juli 2022.
Budi menuturkan pihaknya optimis dengan penggunaan metode TAA itu, agar penyidik dapat mengungkap dan memperjelas peristiwa kecelakaan yang telah terjadi.
"Sehingga memudahkan penyidik dalam pengungkapan perkara kasus kecelakaan. Ke depan penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sopir dan perusahaan karoseri, yang membuat odong-odong tersebut untuk mengetahui apakah kendaraan tersebut layak digunakan," jelasnya.
Sebelumnya Polres Serang mengungkap kejadian tabrakan kereta api dengan odong-odong di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, karena suara volume yang bising dari mobil tersebut. Sehingga tabrakan menyebabkan 9 korban jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
