Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat Gunung Marapi telah erupsi sebanyak 127 kali, sejak Sabtu, 7 Januari 2023.
"Tercatat hari ini hingga pukul 12.00 WIB, erupsi sebanyak 127 kali," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito, dalam keterangan pers, Rabu, 11 Januari 2023.
Namun Bambang mengatakan masyarakat yang ada di sekitaran atau di pinggang Gunung Marapi masih beraktivitas dengan normal. Sebab saat erupsi, Gunung Marapi belum membawa material, hanya abu yang terbawa ke Kabupaten Tanah Datar.
Dia mengatakan BPBD Kabupaten Agam bekerja sama dengan Kantor Pos Pemantauan Gunung Api setempat untuk memantau status Gunung Marapi.
Kesiapsiagaan wilayah tersebut juga didukung oleh komunitas-komunitas maupun kelompok siaga bencana. Di sana, kelompok wartawan siaga bencana dibentuk untuk menyebarkan informasi terbaru di tengah masyarakat yang ada di pinggang Gunung Marapi.
Bambang mengatakan Gunung Api Marapi dikelilingi lima kecamatan, dan lebih kurang ada 103.352 jiwa, yang terdiri dari 50.257 KK.
Dari hasil pemantauan pemerintah daerah setempat memutuskan untuk menerbitkan Surat Edaran Bupati yang mengimbau kepada masyarakat sekitar yang pertama untuk tidak mendekati kawasan, radius 3 km, bahkan harus dikosongkan.
"Yang kedua, meminta kepada semua masyarakat khususnya untuk tidak melakukan aktivitas naik gunung," jelas Bambang.
Kemudian juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik, namun tetap waspada menyikapi kondisi yang terjadi saat ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam,
Sumatera Barat (Sumbar) mencatat
Gunung Marapi telah erupsi sebanyak 127 kali, sejak Sabtu, 7 Januari 2023.
"Tercatat hari ini hingga pukul 12.00 WIB,
erupsi sebanyak 127 kali," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito, dalam keterangan pers, Rabu, 11 Januari 2023.
Namun Bambang mengatakan masyarakat yang ada di sekitaran atau di pinggang Gunung Marapi masih beraktivitas dengan normal. Sebab saat erupsi, Gunung Marapi belum membawa material, hanya abu yang terbawa ke Kabupaten Tanah Datar.
Dia mengatakan BPBD Kabupaten Agam bekerja sama dengan Kantor Pos Pemantauan Gunung Api setempat untuk memantau status Gunung Marapi.
Kesiapsiagaan wilayah tersebut juga didukung oleh komunitas-komunitas maupun kelompok siaga bencana. Di sana, kelompok wartawan siaga bencana dibentuk untuk menyebarkan informasi terbaru di tengah masyarakat yang ada di pinggang Gunung Marapi.
Bambang mengatakan Gunung Api Marapi dikelilingi lima kecamatan, dan lebih kurang ada 103.352 jiwa, yang terdiri dari 50.257 KK.
Dari hasil pemantauan pemerintah daerah setempat memutuskan untuk menerbitkan Surat Edaran Bupati yang mengimbau kepada masyarakat sekitar yang pertama untuk tidak mendekati kawasan, radius 3 km, bahkan harus dikosongkan.
"Yang kedua, meminta kepada semua masyarakat khususnya untuk tidak melakukan aktivitas naik gunung," jelas Bambang.
Kemudian juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik, namun tetap waspada menyikapi kondisi yang terjadi saat ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)