Klaten: Ratusan pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kembali ke rumahnya masing-masing, Rabu, 3 Februari 2021. Mereka memutuskan kembali setelah mengetahui aktivitas Gunung Merapi mulai menurun.
"Aktivitas Merapi kan mulai turun, jadi mereka memutuskan untuk pulang. Apalagi mereka sudah cukup lama bertahan di tempat evakuasi sementara (TES), kurang lebih tiga bulan. Kan mereka jenuh. Tapi kami tidak menganjurkan mereka pulang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar, di Klaten.
Baca: Wali Kota Malang Minta Warga Tak Cemas Suara Dentuman
Anwar menjelaskan sebanyak 227 warga dari tiga dusun di Desa Balerante telah mengungsi di Balai Desan Balerante sejak 6 November 2020. Mereka berasal dari kelompok rentan dan sebagian kelompok tidak rentan.
Selain menurunnya aktivitas Gunung Merapi, kondisi pandemi covid-19 juga menjadi pertimbangan kepulangan para pengungsi.
"Mau tidak mau kalau di tempat pengungsian kan harus bersama dengan banyak orang. Meski di sini juga diterapkan protokol kesehatan dengan ketat. Mereka juga mengkhawatirkan potensi penularan covid-19 jika terlalu lama di sini," jelasnya.
Anwar memperingatkan seluruh warga untuk tetap siaga dan harus bersedia kembali ke pengungsian sewaktu-waktu erupsi Merapi kembali terjadi. Pasalnya, sampai saat ini status Gunung Merapi masih pada level Siaga.
"Jadi kita ijinkan pulang, tapi sewaktu-waktu harus siap dan mau kembali ke pengungsian jika erupsi kembali terjadi. Kita juga akan melakukan pemantauan kondisi mereka saat kembali di rumah masing-masing," ujarnya.
Klaten: Ratusan pengungsi
Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kembali ke rumahnya masing-masing, Rabu, 3 Februari 2021. Mereka memutuskan kembali setelah mengetahui aktivitas Gunung Merapi mulai menurun.
"Aktivitas Merapi kan mulai turun, jadi mereka memutuskan untuk pulang. Apalagi mereka sudah cukup lama bertahan di tempat evakuasi sementara (TES), kurang lebih tiga bulan. Kan mereka jenuh. Tapi kami tidak menganjurkan mereka pulang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar, di Klaten.
Baca:
Wali Kota Malang Minta Warga Tak Cemas Suara Dentuman
Anwar menjelaskan sebanyak 227 warga dari tiga dusun di Desa Balerante telah mengungsi di Balai Desan Balerante sejak 6 November 2020. Mereka berasal dari kelompok rentan dan sebagian kelompok tidak rentan.
Selain menurunnya aktivitas Gunung Merapi, kondisi pandemi covid-19 juga menjadi pertimbangan kepulangan para pengungsi.
"Mau tidak mau kalau di tempat pengungsian kan harus bersama dengan banyak orang. Meski di sini juga diterapkan protokol kesehatan dengan ketat. Mereka juga mengkhawatirkan potensi penularan covid-19 jika terlalu lama di sini," jelasnya.
Anwar memperingatkan seluruh warga untuk tetap siaga dan harus bersedia kembali ke pengungsian sewaktu-waktu erupsi Merapi kembali terjadi. Pasalnya, sampai saat ini status Gunung Merapi masih pada level Siaga.
"Jadi kita ijinkan pulang, tapi sewaktu-waktu harus siap dan mau kembali ke pengungsian jika erupsi kembali terjadi. Kita juga akan melakukan pemantauan kondisi mereka saat kembali di rumah masing-masing," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)