Surabaya: Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, menyebut ada 15 kasus peredaran narkoba di pondok pesantren (ponpes) di Jatim. Kasus peredaran narkoba di ponpes ini berhasil diungkap dalam kurun waktu tiga bulan awal sepanjang 2021.
"Ada 15 kasus dengan total 16 tersangka yang berupaya mengedarkan sabu-sabu ke dalam ponpes. Meski presentasenya 0,8 persen, kami harapkan bisa nol," kata Nico, di Surabaya, Senin, 12 April 2021.
Baca: Jelang Ramadan Penjualan Kurma di Solo Meningkat
Sayangnya Nico merahasiakan 15 kasus narkoba itu terjadi di pondok daerah mana saja, termasuk merahasiakan nama pondok tersebut. Kata Nico peredaran narkoba di dalam ponpes berhasil diungkap, berkat informasi dari pimpinan pondok kepada Polri.
"Karena pihak pondok pesantren berharap kepada Polri bisa menindak siapa saja yang coba-coba menyelundupkan (narkoba,red) ke pesantren," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat Sidoarjo, Kiai Agoes Ali Masyhuri, mengapresiasi peran pemerintah dalam memberantas narkoba. Menurut dia pemerintah sudah kompak berkomitmen memerangi barang haram tersebut.
Gus Ali sapaan akrabnya mengatakan bahwa tak hanya pemerintah saja, masyarakat juga harus bersepakat melawan narkoba agar benar-benar melindungi diri sendiri dan keluarga.
"Belajar dari masa lalu, hiduplah untuk masa kini, dan rencanakan masa depan. Semoga usaha pemerintah kita ini diberkahi Allah. Semoga ibadah Ramadan berjalan dengan baik," jelas Gus Ali.
Surabaya: Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, menyebut ada 15 kasus peredaran
narkoba di pondok pesantren (ponpes) di Jatim. Kasus peredaran narkoba di ponpes ini berhasil diungkap dalam kurun waktu tiga bulan awal sepanjang 2021.
"Ada 15 kasus dengan total 16 tersangka yang berupaya mengedarkan sabu-sabu ke dalam ponpes. Meski presentasenya 0,8 persen, kami harapkan bisa nol," kata Nico, di Surabaya, Senin, 12 April 2021.
Baca:
Jelang Ramadan Penjualan Kurma di Solo Meningkat
Sayangnya Nico merahasiakan 15 kasus narkoba itu terjadi di pondok daerah mana saja, termasuk merahasiakan nama pondok tersebut. Kata Nico peredaran narkoba di dalam ponpes berhasil diungkap, berkat informasi dari pimpinan pondok kepada Polri.
"Karena pihak pondok pesantren berharap kepada Polri bisa menindak siapa saja yang coba-coba menyelundupkan (narkoba,red) ke pesantren," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Bumi Shalawat Sidoarjo, Kiai Agoes Ali Masyhuri, mengapresiasi peran pemerintah dalam memberantas narkoba. Menurut dia pemerintah sudah kompak berkomitmen memerangi barang haram tersebut.
Gus Ali sapaan akrabnya mengatakan bahwa tak hanya pemerintah saja, masyarakat juga harus bersepakat melawan narkoba agar benar-benar melindungi diri sendiri dan keluarga.
"Belajar dari masa lalu, hiduplah untuk masa kini, dan rencanakan masa depan. Semoga usaha pemerintah kita ini diberkahi Allah. Semoga ibadah Ramadan berjalan dengan baik," jelas Gus Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)