Candi Asu di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, ditutup dengan plastik untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu dari erupsi Gunung Merapi. ANTARA/Heru Suyitno
Candi Asu di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, ditutup dengan plastik untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu dari erupsi Gunung Merapi. ANTARA/Heru Suyitno

Hujan Abu Dampak Awan Panas Merapi Turun di Magelang

Antara • 30 Maret 2021 11:18
Magelang: Sebagian wilayah Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi hujan abu tipis setelah terjadi awan panas guguran Merapi pada Selasa pagi, 30 Maret 2021.
 
Seorang warga Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Ismanto, mengatakan warga yang tengah kerja bakti di makam, tiba-tiba merasakan hujan abu tipis.
 
"Warga sedang kerja bakti di makam di bataran Sungai Tringsing tiba-tiba hujan abu. Tetapi kerja bakti tetap berlanjut karena hujan abu tipis tidak begitu mengganggu aktivitas," katanya, melansir Antara.

Awan panas Merapi terjadi pukul 7.06 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 135 detik. Jarak luncur sekitar 1.500 meter ke arah barat daya dan angin bertiup ke utara.
 
"Abu menempel di topi, pakaian dan dedaunan," ujar Ismanto.
 
Baca juga: KIPI Ringan, Pemberian Vaksin AstraZeneca di Sulut Diminta Dilanjutkan
 
Relawan Guruh Merapi Agus Wahyudi mengatakan hujan abu tipis sementara terjadi di Desa Paten, Sengi, Mangunsoko, dan Desa Banyubiru Kecamatan Dukun.
 
"Berdasarkan laporan sementara beberapa desa di wilayah Kecamatan Dukun tersebut terjadi hujan abu tipis. Laporan bersifat sementara nantinya akan di-update lagi," imbuhnya.
 
Sementara itu Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya pada Selasa pagi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyebutkan awan panas guguran terjadi pada pukul 07.06 WIB.
 
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 135 detik," kata Hanik.
 
Pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, teramati pula 19 kali guguran lava pijar keluar dari Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.
 
Gunung api aktif itu juga terdeteksi mengalami 50 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm selama 10-92 detik, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm selama 11 detik, dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2 mm selama 5 detik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan