Palembang: Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru memastikan saat ini kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya masih nihil. Ia menegaskan kabut yang terjadi di Sumsel bukan akibat kebakaran.
"Beberapa hari terakhir cuaca memang sempat panas dan turun hujan. Namun, karena terpapar sinar matahari, air yang disebabkan oleh hujan tersebut menguap menjadi kabut atau embun bukan karhutla. Kita sudah konfirmasi dengan BMKG," kata Herman Deru, Sabtu, 28 Mei 2022.
Deru mengatakan mutu udara di Sumsel saat ini masih cukup baik. Hal itu dapat dilihat melalui Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
"Udara di Sumsel ini masih terjaga. Yang pasti hingga saat ini tidak ada karhutla yang terjadi," ujarnya.
Herman mengingatkan masyarakat tidak membakar hutan untuk membuka lahan baru yang menyebabkan terjadi polusi udara. Apalagi, selama tahun 2021, Karhutla di Sumsel dapat diminimalisasi.
"Kesadaran masyarakat untuk menjaga alam sudah tinggi. Mudah-mudahan ini terus terjaga sehingga karhutla tidak lagi terjadi," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, mengatakan hingga 26 Mei 2022, tidak ada hotspot yang terpantau.
Namun, sebagai antisipasi saat ini sudah tiba pesawat casa 212 AURI untuk TMC hujan buatan di Lanud untuk mengatasi jika adanya hotspot.
"Pesawat tersebut disiapkan untuk wilayah Sumsel dan Jambi dan akan siaga hingga 15 hari kedepan," kata Iriansyah.
Palembang: Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru memastikan saat ini kasus kebakaran hutan dan lahan (
karhutla) di wilayahnya masih nihil. Ia menegaskan kabut yang terjadi di Sumsel bukan akibat
kebakaran.
"Beberapa hari terakhir cuaca memang sempat panas dan turun hujan. Namun, karena terpapar sinar matahari, air yang disebabkan oleh hujan tersebut menguap menjadi kabut atau embun bukan karhutla. Kita sudah konfirmasi dengan
BMKG," kata Herman Deru, Sabtu, 28 Mei 2022.
Deru mengatakan mutu udara di Sumsel saat ini masih cukup baik. Hal itu dapat dilihat melalui Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).
"Udara di Sumsel ini masih terjaga. Yang pasti hingga saat ini tidak ada karhutla yang terjadi," ujarnya.
Herman mengingatkan masyarakat tidak membakar hutan untuk membuka lahan baru yang menyebabkan terjadi polusi udara. Apalagi, selama tahun 2021, Karhutla di Sumsel dapat diminimalisasi.
"Kesadaran masyarakat untuk menjaga alam sudah tinggi. Mudah-mudahan ini terus terjaga sehingga karhutla tidak lagi terjadi," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah, mengatakan hingga 26 Mei 2022, tidak ada
hotspot yang terpantau.
Namun, sebagai antisipasi saat ini sudah tiba pesawat casa 212 AURI untuk TMC hujan buatan di Lanud untuk mengatasi jika adanya
hotspot.
"Pesawat tersebut disiapkan untuk wilayah Sumsel dan Jambi dan akan siaga hingga 15 hari kedepan," kata Iriansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)