Tulungagung: Tim peneliti dari Badan Geologi Bandung melakukan pemindaian tanah di sekitar lokasi penemuan arca di Tulungagung, Jawa Timur. Dalam kegiatan ini, tim berhasil mengidentifikasi sebaran anomali yang diduga berasal dari objek padat di dalam tanah.
Pascapenemuan dua arca di Dusun Ngadirogo, Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung pada akhir bulan Februari lalu tim dari pusat survei Geologi Bandung melakukan pemindaian tanah di lokasi penemuan.
Ketua tim peneliti Hidayat mengatakan, pemindaian dilakukan di tanah kebun sekitar lokasi penemuan arca seluas 14x30 meter. Dalam penelitian tersebut, tim menggunakan dua metode. Selain menggunakan perangkat radio magnetic yang bisa mendeteksi benda di kedalaman dangkal, tim juga menggunakan alat your radar.
Hasilnya, tim menemukan sedikitnya 20 anomali yang diduga berasal dari objek padat di dalam tanah. Sebaran anomali yang ditemukan setiap jarak 2 meter itu tidak serta merta mengidentifikasi jika objek tersebut adalah arca.
"Kemungkinan anomali tersebut perlu di verifikasi dulu dari pengolahan data," kata Hidayat, dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Jumat, 25 Maret 2022.
Penelitian yang dilakukan pusat survei Geologi ini hanya membuat peta sebaran benda yang bisa dijadikan petunjuk awal bagi tim arkeologi yang ingin melakukan ekskavasi. (Paulina Wijaya)
Tulungagung: Tim peneliti dari Badan Geologi Bandung melakukan pemindaian tanah di sekitar lokasi penemuan
arca di Tulungagung, Jawa Timur. Dalam kegiatan ini, tim berhasil mengidentifikasi sebaran anomali yang diduga berasal dari objek padat di dalam tanah.
Pascapenemuan dua arca di Dusun Ngadirogo, Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung pada akhir bulan Februari lalu tim dari pusat survei Geologi Bandung melakukan pemindaian tanah di lokasi penemuan.
Ketua tim peneliti Hidayat mengatakan, pemindaian dilakukan di tanah kebun sekitar lokasi penemuan arca seluas 14x30 meter. Dalam penelitian tersebut, tim menggunakan dua metode. Selain menggunakan perangkat radio magnetic yang bisa mendeteksi benda di kedalaman dangkal, tim juga menggunakan alat your radar.
Hasilnya, tim menemukan sedikitnya 20 anomali yang diduga berasal dari objek padat di dalam tanah. Sebaran anomali yang ditemukan setiap jarak 2 meter itu tidak serta merta mengidentifikasi jika objek tersebut adalah arca.
"Kemungkinan anomali tersebut perlu di verifikasi dulu dari pengolahan data," kata Hidayat, dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Jumat, 25 Maret 2022.
Penelitian yang dilakukan pusat survei Geologi ini hanya membuat peta sebaran benda yang bisa dijadikan petunjuk awal bagi tim arkeologi yang ingin melakukan ekskavasi. (
Paulina Wijaya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)