Kapolresta Tangerang Kombes Zain Dwi Nugroho mempertemukan pengemudi Mercy dan sopir ambulans. (Hendrik)
Kapolresta Tangerang Kombes Zain Dwi Nugroho mempertemukan pengemudi Mercy dan sopir ambulans. (Hendrik)

Seteru Mercy vs Ambulans di Tol Berakhir Damai

Hendrik Simorangkir • 23 Maret 2022 14:38
Tangerang: Polresta Tangerang mempertemukan pengemudi Mercedes-Benz (Mercy) bernama Dwiyanto dan sopir ambulans Hildan, yang sebelumnya terlibat cekcok usai 'sikutan' di Tol Tangerang. Perkara keduanya berakhir damai.
 
"Kedua belah pihak menyadari jika permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan dan cukup sampai di sini," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Zain Dwi Nugroho, Rabu, 23 Maret 2022.
 
Zain menuturkan, keduanya telah saling memaafkan, dengan demikian kepolisian memutuskan untuk menyelesaikan perkara itu melalui keadilan restorasi (justice restorative).

"Kedua belah pihak sudah saling memaafkan. Kasus ini kita selesaikan secara restorative justice," katanya.
 
Baca juga: Polisi Agendakan Panggilan Kedua Pengemudi Mercy yang Menghalangi Ambulans
 
Sementara, Dwiyanto, pengemudi Mercy yang sempat mangkir pada panggilan pertama mengaku dirinya tidak ada niat untuk menghalangi laju ambulans.
 
"Saya sama sekali enggak ada niat untuk halangi jalan ambulans. Yang pasti setelah ada kejadian ini, saya akan lebih berhati-hati membawa kendaraan," jelas Dwiyanto.
 
Ia menjelaskan saat kejadian hendak meminta jarak dengan kendaraan Avanza yang ada di depan setelah mendengar ada suara sirine dari ambulans. Namun, lanjutnya, kendaraan Avanza tidak mengindahkan, sehingga dirinya mengambil lajur kiri.
 
"Dan saya kaget ketika beberapa saat saya di kiri, mobil ambulans ternyata ke kiri menabrak spion sebelah kiri saya," katanya.
 
Saat spionnya ditabrak, Dwiyanto menambahkan, dirinya berinisiatif mengikuti ambulans untuk mengetahui kebenaran kendaraan tersebut membawa pasien atau tidak.
 
Baca juga: Mercy Penghalang Ambulans di To Tangerang Diduga Mati Pajak
 
"Saya berinisiatif mengikuti hingga rumah sakit untuk sekedar tahu, apakah benar mobil ambulans itu membawa pasien. Ternyata benar membawa pasien," jelasnya.
 
Dwiyanto menuturkan, jika dirinya mengikuti ambulans sampai rumah sakit hanya untuk meminta KTP sopir. Namun, lanjutnya, dirinya tidak pernah melakukan pelaporan ke polisi.
 
"Saya minta KTP, itu untuk sebenarnya nanti penyelesaian setelah berikutnya. Namun karena saya berpikir itu spion saja, iya sudah saya tidak lanjutkan apa pun. Saya tidak lapor polisi dan seterusnya. Ya sudah saya perbaiki sendiri," ungkapnya.
 
Dwiyanto menambagkan, jika dirinya meminta maaf kepada publik karena telah menjadi viral.
 
"Dan kita juga sudah saling memaafkan. Perlu disampaikan bahwa ini ketidaksengajaan, kesalahpahaman yang diselesaikan secara kekeluargaan," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan