Pekanbaru: Kawanan gajah liar keluar dari habitatnya dan memasuki pemukiman penduduk di Kota Pekanbaru, Riau. Gajah mengamuk dan merusak sejumlah rumah warga.
Sebanyak lima ekor gajah tampak bergerak keluar dari habitatnya di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak ke Kota Pekanbaru. Gajah liar tersebut merusak 15 rumah warga di Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau.
Sebagian bangunan yang terbuat dari papan dilaporkan rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun sejumlah warga masih merasa takut jika gajah kembali mengamuk dan memasuki permukiman.
Penduduk setempat berusaha membuat bunyi-bunyian untuk menghalau gajah sumatera tersebut agak kembali ke habitatnya.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim bersama gajah jinak untuk mengusir gajah liar menjauhi pemukiman penduduk. Kawanan gajah yang mengamuk diyakini berasal dari kelompok Petapahan yang diperkirakan berjumlah 11 ekor.
"Sampai hari ini gajah kelompok 11 masih melakukan kegiatan di sekitar Desa Rantau Panjang. Sehingga tadi kami bersama masyarakat melakukan sosialisasi agar nantinya tidak dilakukan kegiatan anarkis terhadap gajah," ujar Hartono, PLH Kepala BBKSD Riau, dalam tayangan Headline News, Kamis, 10 Februari 2022.
Dalam sebulan terakhir gajah semakin sering memasuki pemukiman penduduk untuk mencari makan. Sebelumnya, kawanan gajah juga merusak pemukiman penduduk di Kabupaten Siak. Satu orang dilaporkan tewas diinjak gajah di lokasi kejadian.
Keluarnya gajah dari habitat asli disinyalir karena habitatnya yang rusak akibat penebangan liar dan perluasan perkebunan kelapa sawit. (Fatha Annisa)
Pekanbaru: Kawanan
gajah liar keluar dari habitatnya dan memasuki pemukiman penduduk di Kota Pekanbaru, Riau. Gajah mengamuk dan merusak sejumlah rumah warga.
Sebanyak lima ekor gajah tampak bergerak keluar dari habitatnya di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak ke Kota Pekanbaru.
Gajah liar tersebut merusak 15 rumah warga di Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau.
Sebagian bangunan yang terbuat dari papan dilaporkan rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun sejumlah warga masih merasa takut jika gajah kembali mengamuk dan memasuki permukiman.
Penduduk setempat berusaha membuat bunyi-bunyian untuk menghalau gajah sumatera tersebut agak kembali ke habitatnya.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (
BBKSDA) Riau menurunkan tim bersama gajah jinak untuk mengusir gajah liar menjauhi pemukiman penduduk. Kawanan gajah yang mengamuk diyakini berasal dari kelompok Petapahan yang diperkirakan berjumlah 11 ekor.
"Sampai hari ini gajah kelompok 11 masih melakukan kegiatan di sekitar Desa Rantau Panjang. Sehingga tadi kami bersama masyarakat melakukan sosialisasi agar nantinya tidak dilakukan kegiatan anarkis terhadap gajah," ujar Hartono, PLH Kepala BBKSD Riau, dalam tayangan Headline News, Kamis, 10 Februari 2022.
Dalam sebulan terakhir gajah semakin sering memasuki pemukiman penduduk untuk mencari makan. Sebelumnya, kawanan gajah juga merusak pemukiman penduduk di Kabupaten Siak. Satu orang dilaporkan tewas diinjak gajah di lokasi kejadian.
Keluarnya gajah dari habitat asli disinyalir karena habitatnya yang rusak akibat penebangan liar dan perluasan perkebunan kelapa sawit. (
Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)