Medan: Pecinta gambar sketsa kota banyak tergabung dalam komunitas Urban Sketcher. Mereka kerap mengadakan nongkrong kreatif untuk membuat sketsa di dekat bangunan atau objek gambar.
"Sudah ada sejak 2016, komunitas Urban Sketcher Medan ini selalu nongkrong kreatif hampir setiap bulan,” ujar anggota Komunitas Urban Sketcher Yulianto dalam tayangan Newsline di Metro TV pada Senin, 14 Februari 2022.
Urban Sketcher Medan kumpul kreatif di Kota Tua untuk menggambar sketsa bangunan di sana. Komunitas cabang di Kota Medan itu kini telah memiliki 30 orang dari berbagai profesi. Mulai dari dosen, seniman, dan mahasiswa.
Yulianto mengatakan komunitas ini digemari banyak orang karena aktivitas membuat sketsa yang seru. Menurut Yulianto, sketsa memiliki perbedaan dengan seni lukis yang lain.
Sensasi membuat sketsa, kata Yulianto, tak seperti seni lukis genre surealis. Pelukis sketsa bisa menangkap sekaligus menikmati suasasa yang digambar. menggambar sesuatu yang imajinatif atau berdasarkan pikiran dan emosi.
Mayoritas objek yang digambar Komunitas Urban Sketcher Medan adalah gedung, bangunan, aktivitas manusia, hingga makanan. Setelah menyelesaikan sketsa, mereka akan mewarnai gambar-gambarnya dengan cat air.
Tiap anggota Urban Sketcher Medan membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit hingga dua jam untuk menyelesaikan sketsa. Namun, mereka bisa menggambar sketsa lebih dari satu bangunan atau objek lain dalam kurun waktu kurang dari dua jam.
Yulianto menyebut nongkrong kreatif di komunitasnya tak dipungut biaya sepeser pun. Namun, setiap sketcher, sebuat untuk pembuat sketsa, memiliki tarif masing-masing jika terdapat pesanan sketsa dari individu maupun korporat.
“Harapannya, semakin banyak orang-orang yang mau belajar membuat sketsa. Tipsnya hanya selalu belajar dan jangan pernah menyerah,” ujar anggota Urban Sketcher Medan, Charles. (Leres Anbara)
Medan: Pecinta gambar sketsa kota banyak tergabung dalam komunitas Urban Sketcher. Mereka kerap mengadakan nongkrong kreatif untuk membuat sketsa di dekat bangunan atau objek gambar.
"Sudah ada sejak 2016, komunitas Urban Sketcher Medan ini selalu nongkrong kreatif hampir setiap bulan,” ujar anggota Komunitas Urban Sketcher Yulianto dalam tayangan
Newsline di
Metro TV pada Senin, 14 Februari 2022.
Urban Sketcher Medan kumpul kreatif di Kota Tua untuk menggambar sketsa bangunan di sana. Komunitas cabang di Kota Medan itu kini telah memiliki 30 orang dari berbagai profesi. Mulai dari dosen, seniman, dan mahasiswa.
Yulianto mengatakan komunitas ini digemari banyak orang karena aktivitas membuat sketsa yang seru. Menurut Yulianto, sketsa memiliki perbedaan dengan seni lukis yang lain.
Sensasi membuat sketsa, kata Yulianto, tak seperti seni lukis genre surealis. Pelukis sketsa bisa menangkap sekaligus menikmati suasasa yang digambar. menggambar sesuatu yang imajinatif atau berdasarkan pikiran dan emosi.
Mayoritas objek yang digambar Komunitas Urban Sketcher Medan adalah gedung, bangunan, aktivitas manusia, hingga makanan. Setelah menyelesaikan sketsa, mereka akan mewarnai gambar-gambarnya dengan cat air.
Tiap anggota Urban Sketcher Medan membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit hingga dua jam untuk menyelesaikan sketsa. Namun, mereka bisa menggambar sketsa lebih dari satu bangunan atau objek lain dalam kurun waktu kurang dari dua jam.
Yulianto menyebut nongkrong kreatif di komunitasnya tak dipungut biaya sepeser pun. Namun, setiap sketcher, sebuat untuk pembuat sketsa, memiliki tarif masing-masing jika terdapat pesanan sketsa dari individu maupun korporat.
“Harapannya, semakin banyak orang-orang yang mau belajar membuat sketsa. Tipsnya hanya selalu belajar dan jangan pernah menyerah,” ujar anggota Urban Sketcher Medan, Charles.
(Leres Anbara) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)