Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan di Mapolda Papua. (Foto: Medcom.id/Roylinus Ratumakin)
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan di Mapolda Papua. (Foto: Medcom.id/Roylinus Ratumakin)

Kematian Staf KPU Yahukimo Diduga Tak Terkait Pilkada

Roylinus Ratumakin • 17 Agustus 2020 16:25
Jayapura: Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw, menduga kematian staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo, Henry Jovinski, tak terkait pilkada. Pihaknya masih mendalami motif penyerangan yang diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
 
“Kasus ini menarik, tidak ada korelasi antara staf KPU yang sebenarnya mempunyai data soal pemilih pada Pilkada dengan mengantarkan obat ke seseorang yang dikatakan sedang sakit,” kata Waterpauw, Senin, 17 Agustus 2020.
 
Paulus menjelaskan berdasarkan keterangan saksi, Kenan Mohi, korban diserang dalam perjalanan kembali ke Distrik Dekai. Saksi dan korban tengah dalam perjalanan pulang usai mengantar obat untuk rekannya.

Baca juga: Bupati Yahukimo Ungkap Kronologi Kematian Staf KPU
 
Berangkat dari keterangan itu, Paulus merasa janggal sebab yang dihabisi hanya korban sedangkan saksi seakan tak tersentuh.
 
“Ini suatu pertanyaan yang kemudian dijadikan alibi kami untuk melakukan pendalaman kasus. Semoga kami bisa mengungkap penyebab atau motif dari pelaku menghabisi nyawa korban,” ujarnya.
 
Perkembangan sementara kasus, lanjut Paulus, orang yang dikatakan sakit adalah istri dari Kenan Mohi, saksi yang bersama korban saat kejadian. Setelah dilakukan penyelidikan, rupanya istri saksi tidak dalam keadaan sakit atau membutuhkan obat.
 
“Ini yang masih kami dalami, motif pembunuhan. Saya berharap kasus ini bisa dengan cepat terungkap siapa dalang di balik aksi pembunuhan Henry," jelasnya.
 
Baca juga: Sebelum Dibunuh, Staf KPU Yahukimo Diminta Tunjukkan KTP
 
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menuturkan kronologi penyerangan Henry Jovinski oleh orang tak dikenal pada Selasa, 11 Agustus 2020. 
 
Kala itu, kata Kamal, korban dan saksi tengah mengendarai sepeda motor dalam perjalanan kembali ke Dekai. Saksi mengungkapkan keduanya usai mengantar obat untuk seseorang.
 
Tepat di atas Jembatan Kali Teh, keduanya diadang seorang pria yang memegang dua bilah pisau. Korban sempat ditanya asal daerah dan identitas KTP sebelum ditikam.
 
Menurut Kamal, korban meninggal akibat luka tusukan senjata tajam di bagian punggung, dada, dan leher.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan