Sumenep: Sekolompok pemuda di Sumenep, Jawa Timur, memproduksi alat pelindung wajah (face shield mask) bagi tim medis. Produksi secara sukarela itu dikirim ke sejumlah Puskesmas dan rumah sakit di Sumenep.
“Bahkan sebagian relawan atau tim medis luar Sumenep juga sudah kita dikirimi. Tapi tidak semua permintaan kita kirimi, karena terkendala tenaga,” kata Mohammad Rizki Nazwardi Ramadan, salah satu pembuat alat pelindung wajah, di Sumenep, Selasa, 14 April 2020.
Rizki menegaskan tidak ada jumlah target produksi. Alat pelindung wajah itu akan terus diproduksi sebanyak mungkin selama masih dibutuhkan. Soal modal produksi, disokong dari donatur dan sebagian dari dana pribadi. Para relawan bekerja secara sukarela tidak diupah.
Menurut dia, APD tersebut sangat berguna bagi tim medis, sehingga lebih aman dari virus saat bertugas. Peta distribusi diutamakan di rumah-rumah sakit yang masih langka ketersediaan alat pelindung wajah.
“Seperti pendistribusian masker sebelumnya, kita prioritaskan untuk 12 titik,” ujarnya.
Rizki melanjutkan, kriteria prioritas di antaranya wilayah yang banyak orang dalam pemantauan (ODP), terutama yang baru datang dari zona merah seperti Jakarta dan Surabaya. Tidak hanya di daratan, di kepulauan pun juga menjadi target pengiriman APD tersebut.
“Kita target produksi antara 30 sampai 50 tiap hari. Pendistribusian tergantung kebutuhan atau permintaan,” ujar Rizki.
Sumenep: Sekolompok pemuda di Sumenep, Jawa Timur, memproduksi alat pelindung wajah (face shield mask) bagi tim medis. Produksi secara sukarela itu dikirim ke sejumlah Puskesmas dan rumah sakit di Sumenep.
“Bahkan sebagian relawan atau tim medis luar Sumenep juga sudah kita dikirimi. Tapi tidak semua permintaan kita kirimi, karena terkendala tenaga,” kata Mohammad Rizki Nazwardi Ramadan, salah satu pembuat alat pelindung wajah, di Sumenep, Selasa, 14 April 2020.
Rizki menegaskan tidak ada jumlah target produksi. Alat pelindung wajah itu akan terus diproduksi sebanyak mungkin selama masih dibutuhkan. Soal modal produksi, disokong dari donatur dan sebagian dari dana pribadi. Para relawan bekerja secara sukarela tidak diupah.
Menurut dia, APD tersebut sangat berguna bagi tim medis, sehingga lebih aman dari virus saat bertugas. Peta distribusi diutamakan di rumah-rumah sakit yang masih langka ketersediaan alat pelindung wajah.
“Seperti pendistribusian masker sebelumnya, kita prioritaskan untuk 12 titik,” ujarnya.
Rizki melanjutkan, kriteria prioritas di antaranya wilayah yang banyak orang dalam pemantauan (ODP), terutama yang baru datang dari zona merah seperti Jakarta dan Surabaya. Tidak hanya di daratan, di kepulauan pun juga menjadi target pengiriman APD tersebut.
“Kita target produksi antara 30 sampai 50 tiap hari. Pendistribusian tergantung kebutuhan atau permintaan,” ujar Rizki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)