Palembang: Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, Tri Tito Karnavian, bersama Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, melaunching tiga gerakan untuk kepentingan masyarakat.
Gerakan tersebut yaitu Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatra Selatan (GBRSS), Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatra Selatan (GPSSS), dan Gerakan Penanganan Stunting se-Sumatra Selatan (GPStSS).
"Terima kasih kepada Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang yang telah memberikan perhatian," kata Tri di Palembang, Kamis, 22 Februari 2024.
Tri mengungkapkan pemerintah setempat bertanggungjawab memberikan layanan dasar bagi masyarakat, seperti rumah dan kesehatan yang harus terpenuhi. Dengan adanya launching tiga gerakan serentak ini bertujuan membuktikan komitmen pemerintah dalam memberikan layanan dasar berupa tempat tinggal dan kesehatan.
"Pak Gubernur, saya apresiasi kegiatan launching Gerakan Serentak ini. Mudah-mudahan bisa menjadi proyek percontohan dan diikuti provinsi lain. Apresiasi juga saya sampaikan kepada semua pihak atas dukungannya hingga terselenggara kegiatan launching pada hari ini," jelas Tri.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Fatoni mengapresiasi Ketua Umum PKK Pusat Tri Tito Karnavian atas komitmen dan perhatiannya dalam pembangunan sanitasi, bedah rumah, dan penanganan stunting guna pencegahan kemiskinan ekstrem.
Menurutnya melalui Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatra Selatan (GBRSS) sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menangani kemiskinan ekstrem dan stunting. Diharapkan dengan tersedianya rumah laik huni maka keluarga yang menempatinya akan terbebas dari penyakit dan berdampak pada pencegahan stunting.
Nantinya bantuan dana dari CSR dapat dianggarkan untuk membedah 75 rumah, kemudian dari APBD 3.666 rumah, APBN 1.345 rumah, Baznas Provinsi, Kabupaten/Kota 345 rumah dan akan tetap bertambah. Bahkan Baznas Kabupaten/Kota nantinya akan membangun 10 rumah setiap bulannya.
Selain itu terdapat Bantuan Keungan Bersifat Khusus (BKBK) senilai Rp2 miliar per Kabupaten/Kota yang dapat digunakan membedah rumah sebanyak 100 unit.
"Sementara itu, untuk pembangunan sanitasi layak terdapat 6.984 unit berupa bantuan kloset dan septitank," ungkap Fatoni.
Palembang: Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat, Tri Tito Karnavian, bersama Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, melaunching tiga gerakan untuk kepentingan masyarakat.
Gerakan tersebut yaitu Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatra Selatan (GBRSS), Gerakan
Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatra Selatan (GPSSS), dan Gerakan
Penanganan Stunting se-Sumatra Selatan (GPStSS).
"Terima kasih kepada Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang yang telah memberikan perhatian," kata Tri di Palembang, Kamis, 22 Februari 2024.
Tri mengungkapkan pemerintah setempat bertanggungjawab memberikan layanan dasar bagi masyarakat, seperti rumah dan kesehatan yang harus terpenuhi. Dengan adanya launching tiga gerakan serentak ini bertujuan membuktikan komitmen pemerintah dalam memberikan layanan dasar berupa tempat tinggal dan kesehatan.
"Pak Gubernur, saya apresiasi kegiatan launching Gerakan Serentak ini. Mudah-mudahan bisa menjadi proyek percontohan dan diikuti provinsi lain. Apresiasi juga saya sampaikan kepada semua pihak atas dukungannya hingga terselenggara kegiatan launching pada hari ini," jelas Tri.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Fatoni mengapresiasi Ketua Umum PKK Pusat Tri Tito Karnavian atas komitmen dan perhatiannya dalam pembangunan sanitasi, bedah rumah, dan penanganan stunting guna pencegahan kemiskinan ekstrem.
Menurutnya melalui Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatra Selatan (GBRSS) sebagai salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menangani kemiskinan ekstrem dan stunting. Diharapkan dengan tersedianya rumah laik huni maka keluarga yang menempatinya akan terbebas dari penyakit dan berdampak pada pencegahan stunting.
Nantinya bantuan dana dari CSR dapat dianggarkan untuk membedah 75 rumah, kemudian dari APBD 3.666 rumah, APBN 1.345 rumah, Baznas Provinsi, Kabupaten/Kota 345 rumah dan akan tetap bertambah. Bahkan Baznas Kabupaten/Kota nantinya akan membangun 10 rumah setiap bulannya.
Selain itu terdapat Bantuan Keungan Bersifat Khusus (BKBK) senilai Rp2 miliar per Kabupaten/Kota yang dapat digunakan membedah rumah sebanyak 100 unit.
"Sementara itu, untuk pembangunan sanitasi layak terdapat 6.984 unit berupa bantuan kloset dan septitank," ungkap Fatoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)