Karanganyar: Kediaman Joko Widodo (Jokowi) nanti setelah pensiun sebagai Presiden, di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mulai dibangun.
Pantauan di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis, di sekeliling lahan yang akan dibangun tersebut sudah ditutup oleh papan seng. Para tukang bangunan juga hilir mudik mengerjakan pembangunan tersebut.
Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono mengatakan pemberian pagar sudah dilakukan sejak awal minggu ini. Selanjutnya, dilakukan pemangkasan pohon yang mengganggu aktivitas material masuk.
"Ada beberapa pohon yang barangkali mengganggu aktivitas untuk material masuk ke area itu," katanya, Kamis, 27 Juni 2024.
Dia mengakui, karena pembangunan tersebut, saat ini harga tanah di kawasan tersebut meningkat signifikan. Ia mengatakan sebelumnya harga tanah di daerah tersebut dijual dengan harga Rp10 juta-Rp12 juta/meter.
"Kalau sekarang ada yang Rp15 juta/meter, ada yang Rp17 juta/meter," sambungnya.
Menurut dia, hal itu memberikan dampak positif bagi Desa Blulukan, karena diprediksi makin banyak investor yang masuk.
Bahkan, ada beberapa pihak yang sudah mulai menanyakan harga tanah dan lahan mana saja yang ditawarkan kepada pembeli.
"Ya baru ada beberapa tanya-tanya, menanyakan harga," imbuh dia.
Karanganyar: Kediaman Joko Widodo (Jokowi) nanti setelah pensiun sebagai Presiden, di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan,
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mulai dibangun.
Pantauan di Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis, di sekeliling lahan yang akan dibangun tersebut sudah ditutup oleh papan seng. Para tukang bangunan juga hilir mudik mengerjakan pembangunan tersebut.
Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono mengatakan pemberian pagar sudah dilakukan sejak awal minggu ini. Selanjutnya, dilakukan pemangkasan pohon yang mengganggu aktivitas material masuk.
"Ada beberapa pohon yang barangkali mengganggu aktivitas untuk material masuk ke area itu," katanya, Kamis, 27 Juni 2024.
Dia mengakui, karena pembangunan tersebut, saat ini harga tanah di kawasan tersebut meningkat signifikan. Ia mengatakan sebelumnya harga tanah di daerah tersebut dijual dengan harga Rp10 juta-Rp12 juta/meter.
"Kalau sekarang ada yang Rp15 juta/meter, ada yang Rp17 juta/meter," sambungnya.
Menurut dia, hal itu memberikan dampak positif bagi Desa Blulukan, karena diprediksi makin banyak investor yang masuk.
Bahkan, ada beberapa pihak yang sudah mulai menanyakan harga tanah dan lahan mana saja yang ditawarkan
kepada pembeli.
"Ya baru ada beberapa tanya-tanya, menanyakan harga," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)