Ilustrasi pergerakan tanah. Foto: Branda Antara
Ilustrasi pergerakan tanah. Foto: Branda Antara

Rawan Terjadi Longsor Susulan, 14 Keluarga di Cianjur Direlokasi

Antara • 09 Oktober 2022 18:19
Cianjur: Pemkab Cianjur, Jawa Barat, merelokasi 14 keluarga korban longsor dan pergerakan tanah yang ada di Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber. Saat ini, 14 kepala keluarga mengungsi guna mengantisipasi longsor susulan yang dapat mengancam keselamatan.
 
Camat Cibeber, Epi Rusmana, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, untuk mendirikan posko di Kampung Warungkuda, Desa Selagedang. Hal ini guna meringankan beban korban longsor disertai pergerakan tanah.
 
"Tercatat empat rumah warga tertimbun longsor dan sepuluh rumah lainnya rusak akibat longsor dan pergerakan tanah yang nyaris bersamaan terjadi," ujar dia.

Epi menuturkan pergerakan tanah yang melanda perkampungan terus meluas dengan kedalaman mencapai 1 meter. Kondisi ini merusak bagian luar dan dalam rumah warga terutama di bagian lantai dan dinding, sehingga pihaknya bersama Pemkab Cianjur dan aparat Desa Selageda akan merelokasi perkampungan.
 
Baca: Dilanda Cuaca Ekstrem, BPBD OKU: Waspada Bencana!
 
"Sudah disepakati untuk relokasi di tanah milik Desa Selagedang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Kampung Warungkuda yang akan direlokasi. Harapan kami dapat segera dilakukan karena pergerakan tanah terus meluas," ucapnya.
 
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Cibeber, terus meluas dan mengancam rumah warga. Ia mengaku akan segera mencari solusinya.
 
"Kami sudah instruksikan dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk meninjau langsung ke lokasi, kalau sudah ada kesepakatan kita akan segera merelokasi 14 kepala keluarga ke tanah desa yang sudah disediakan," katanya.
 
Warga korban pergerakan tanah dan longsor di Kampung Warungkuda, berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak di tempat yang baru atau di tempat yang sama.
 
"Kami tidak berani mengisi rumah karena pergerakan tanah semakin meluas dan dalam. Kalau memang direlokasi kami siap asal tidak jauh dari perkampungan yang lama. Untuk saat ini, kami menumpang di rumah sanak saudara yang aman dari longsor dan pergerakan tanah," kata seorang warga Kampung Warungkuda, Opik, (54).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan