Jepara: Para nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir jarang melaut lantaran kesulitan mendapatkan solar. Seorang nelayan, Munaji, mengatakan kelangkaan solar terjadi sejak 26 Agustus 2022.
"Kuotanya sudah habis sejak tanggal 26 Agustus. Nelayan di sini jadi tak bisa melaut," kata Munaji di SPBN Ujungbatu saat mengantre solar, Jumat, 2 September 2022.
Dia menjelaskan dalam sehari, rata-rata nelayan di wilayah SPBN Ujung Batu dijatah dua jeriken ukuran 68 liter solar. Untuk mendapatkannya para nelayan harus membayar Rp350 ribu. Jatah itu biasanya hanya bisa digunakan untuk sekali melaut.
"Selama kelangkaan, nelayan-nelayan yang bisa melaut ya, yang punya sisa-sisa stok lama. Kalau saya tidak punya stok. Otomatis tidak melaut," jelas Munaji.
Hal yang sama juga dirasa Mintono, nelayan asal Kelurahan Kauman. Selama sepekan terakhir, SPBN Ujung Batu sudah tak bisa diandalkan lagi. Sebagai jalan keluarnya, Mintono membeli solar di SPBU Bulu atau Krapyak. Namun, pihak SPBU membatasi pembelian solar oleh nelayan.
"Di SPBU juga sulit kami dapatkan. Kadang ada. Tapi lebih seringnya tidak ada. Yang pasti kami kesulitan melaut karena tak ada solar," ungkap Mintono.
Jepara: Para
nelayan di Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, sejak sepekan terakhir jarang melaut lantaran kesulitan mendapatkan solar. Seorang nelayan, Munaji, mengatakan kelangkaan
solar terjadi sejak 26 Agustus 2022.
"Kuotanya sudah habis sejak tanggal 26 Agustus. Nelayan di sini jadi tak bisa melaut," kata Munaji di SPBN Ujungbatu saat mengantre solar, Jumat, 2 September 2022.
Dia menjelaskan dalam sehari, rata-rata nelayan di wilayah SPBN Ujung Batu dijatah dua jeriken ukuran 68 liter solar. Untuk mendapatkannya para nelayan harus membayar Rp350 ribu. Jatah itu biasanya hanya bisa digunakan untuk sekali melaut.
"Selama kelangkaan, nelayan-nelayan yang bisa melaut ya, yang punya sisa-sisa stok lama. Kalau saya tidak punya stok. Otomatis tidak melaut," jelas Munaji.
Hal yang sama juga dirasa Mintono, nelayan asal Kelurahan Kauman. Selama sepekan terakhir, SPBN Ujung Batu sudah tak bisa diandalkan lagi. Sebagai jalan keluarnya, Mintono membeli solar di SPBU Bulu atau Krapyak. Namun, pihak SPBU membatasi pembelian solar oleh nelayan.
"Di SPBU juga sulit kami dapatkan. Kadang ada. Tapi lebih seringnya tidak ada. Yang pasti kami kesulitan melaut karena tak ada solar," ungkap Mintono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
