Pelaku penikaman pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Foto: Metro TV
Pelaku penikaman pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Foto: Metro TV

Pelaku Pembunuhan Anak SD di Deli Serdang Sempat Mengidap Skizofrenia

MetroTV • 12 Agustus 2022 18:23
Deli Serdang: Rahmat, 32, pelaku penikaman keponakannya sendiri SRB, 10, beberapa hari lalu, belakangan diketahui pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Rahmat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa akibat mengidap Skizofrenia dan menjalani perawatan selama 14 hari pada Maret 2021.  
 
Kondisi gangguan kejiwaan ini diungkap oleh Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha Pranata. Ia mengungkap bahwa selama menjalani perawatan, Rahmat ditangani oleh dr. Donald F. Sitompul, S.Kj. 
 
“Yang bersangkutan pernah dirawat di Rumah Sakit Bina Karsa, ditangani oleh dokter Donald, yang mana diagnosis dari rumah sakit ini ialah penyakit Skizofrenia,” kata Kompol Chandra dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Jumat 12 Agustus 2022. 

Pelaku Pembunuhan Anak SD di Deli Serdang Sempat Mengidap Skizofrenia
Pelaku penikaman pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Foto: Metro TV
 
Kompol Chandra menambahkan, dengan kondisi tersebut pelaku tidak bisa menghadapi tekanan tertentu karena akan membuat penyakitnya kambuh seketika. Penyakit Skizofrenia yang dialami Rahmat memberikan gangguan halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. 
 
“Yang bersangkutan tidak bisa mengalami suatu tekanan tertentu. Ketika mengalami tekanan tertentu tersebut yang bersangkutan bisa kambuh seketika itu juga,” jelas Kompol Chandra. 

Paluku Masih Buron

Meskipun demikian, polisi terus mencari keberadaan Rahmat yang diketahui terus berpindah-pindah untuk menghindari petugas. Kepolisian Sunggal dibantu dengan Polrestabes Medan dan Polda Sumatera Utara membentuk 3 tim yang disebar ke sejumlah lokasi untuk mencari pelaku. 
 
Sebelumnya, korban SRB (10) yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tewas ditikam oleh pamannya sendiri, Rahmat (32) di sekolah saat proses belajar mengajar berlangsung. Peristiwa ini ikut disaksikan oleh teman-teman dan guru yang sedang berada di kelas. Pihak sekolah sempat melakukan serangkaian usaha pertolongan kepada korban, namun nyawa korban tidak tertolong.  
 
Annisa Ambarwaty

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan