Banda Aceh: Salah seorang santri asal Malaysia yang tenggelam terseret arus di sungai Brayeun Leupung, Aceh Besar, telah ditemukan di laut Lhoknga dalam kondisi telah meninggal. Dengan penemuan ini, seluruh korban telah ditemukan.
Berdasarkan laporan BPBD Aceh Besar, korban bernama Fakhrulrazi, 20, asal Malaysia itu ditemukan oleh nelayan setempat sekitar pukul 08:30 WIB di perairan Lhoknga.
"Korban berhasil dievakuasi dan daratkan ke pantai Lampuuk pukul 13.10 WIB, proses evakuasi lama karena cuaca buruk, dan gelombang laut tinggi," kata Kepala BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Ridwan menerangkan korban asal Malaysia itu pertama sekali dilihat oleh nelayan yang hendak melaut dan setelah menemukan jenazah yang mengapung ia langsung memberikan informasi penemuan tersebut.
"Untuk korban saat ini sudah di evakuasi ke Dayah Raudhatul Qur'an Al-aziziah menggunakan ambulan PMI dan sementara keluarga korban dari Malaysia juga sudah bersama pimpinan dayah tersebut," jelasnya.
Dengan ditemukan dan berhasil dievakuasi korban keempat asal Malaysia ini, kata Ridwan, maka semua korban kejadian terseret air bah di sungai Brayeun telah ditemukan pada pertolongan dan pencarian hari ke tiga ini.
"Maka dengan demikian operasi SAR untuk kegiatan ini sudah resmi ditutup, terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dari hari pertama hingga hari terakhir pencarian ini," ungkap Ridwan.
Sebelumnya sebanyak lima orang santri hanyut di sungai Brayeun Leupung Aceh Besar akibat derasnya air setelah diguyur hujan deras. Namun satu di antaranya berhasil selamat dan empat lainnya terbawa arus.
Adapun empat korban terseret arus tersebut yakni Darazatul Aulia,17, asal Kuala Batee Kabupaten Aceh Barat Daya, M Reza Asri,18, Punge Kota Banda Aceh, Ahmadal Hadi, 17, dan Fakhrulrazi, 20, semuanya telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Banda Aceh: Salah seorang
santri asal Malaysia yang
tenggelam terseret arus di sungai Brayeun Leupung,
Aceh Besar, telah ditemukan di laut Lhoknga dalam kondisi telah meninggal. Dengan penemuan ini, seluruh korban telah ditemukan.
Berdasarkan laporan BPBD Aceh Besar, korban bernama Fakhrulrazi, 20, asal Malaysia itu ditemukan oleh nelayan setempat sekitar pukul 08:30 WIB di perairan Lhoknga.
"Korban berhasil dievakuasi dan daratkan ke pantai Lampuuk pukul 13.10 WIB, proses evakuasi lama karena cuaca buruk, dan gelombang laut tinggi," kata Kepala BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Ridwan menerangkan korban asal Malaysia itu pertama sekali dilihat oleh nelayan yang hendak melaut dan setelah menemukan jenazah yang mengapung ia langsung memberikan informasi penemuan tersebut.
"Untuk korban saat ini sudah di evakuasi ke Dayah Raudhatul Qur'an Al-aziziah menggunakan ambulan PMI dan sementara keluarga korban dari Malaysia juga sudah bersama pimpinan dayah tersebut," jelasnya.
Dengan ditemukan dan berhasil dievakuasi korban keempat asal Malaysia ini, kata Ridwan, maka semua korban kejadian terseret air bah di sungai Brayeun telah ditemukan pada pertolongan dan pencarian hari ke tiga ini.
"Maka dengan demikian operasi SAR untuk kegiatan ini sudah resmi ditutup, terima kasih kepada seluruh unsur yang terlibat dari hari pertama hingga hari terakhir pencarian ini," ungkap Ridwan.
Sebelumnya sebanyak lima orang santri hanyut di sungai Brayeun Leupung Aceh Besar akibat derasnya air setelah diguyur hujan deras. Namun satu di antaranya berhasil selamat dan empat lainnya terbawa arus.
Adapun empat korban terseret arus tersebut yakni Darazatul Aulia,17, asal Kuala Batee Kabupaten Aceh Barat Daya, M Reza Asri,18, Punge Kota Banda Aceh, Ahmadal Hadi, 17, dan Fakhrulrazi, 20, semuanya telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)