Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Andromeda Qomariah, melepas ekspor kopi, di Surabaya, Rabu, 26 Oktober 2022. Dokumentasi/ Istimewa
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Andromeda Qomariah, melepas ekspor kopi, di Surabaya, Rabu, 26 Oktober 2022. Dokumentasi/ Istimewa

Jatim Ekspor Perdana 200 Ton Komoditas Kopi ke Mesir

Amaluddin • 26 Oktober 2022 22:43
Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengekspor komoditas 200 ton kopi senilai Rp6,2 miliar ke Mesir. Ekspor perdana kopi dengan merek 'Javeast Coffe' hasil skema communal branding itu merupakan hasil panen dari beberapa wilayah Kabupaten Jember, Madiun, dan Jombang.
 
"Pada tahap pertama, kopi yang diekspor sebanyak 18 ton. Sisanya akan diekspor bertahap hingga 200 ton dengan total nilai ekspor lebih mencapai Rp6,2 miliar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Andromeda Qomariah, saat melepas ekspor kopi, Rabu, 26 Oktober 2022.
 
Baca: Pemkab Buka Lahan Investasi di Kawasan Industri Buluminung

Andromeda menjelaskan komoditas kopi dengan merek 'Javeast Coffe' hasil communal branding tersebut adalah yang pertama di Jatim, bahkan di Indonesia. Communal branding adalah perwujudan Jatim Berdaya, salah satu poin program pokok pembangunan dalam Nawa Bhakti Satya yang digagas Ibu Gubernur Jatim.
 
"Communal branding dengan melibatkan beberapa daerah di Jatim ini adalah yang  pertama di Jatim bahkan Indonesia," jelasnya.

Kata dia communal branding merupakan program satu merek yang dimanfaatkan oleh banyak pelaku usaha yang menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan product managemen, consumen managemen dan brand managemen guna meningkatkan nilai tambah produk sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing komoditas ekspor.
 
"Communal branding solusi menjawab 4 K yang selama ini menjadi kendala koperasi dan UKM, yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan," ungkapnya.
 
Andromeda mengatakan komoditas kopi merek Javeast Coffe itu hasil dari petani kopi dari koperasi di tiga desa di tiga kabupaten, yaitu Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Lalu Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, serta Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
 
"Communal branding mendorong terwujudnya desa devisa dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis atau produk complementer sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan