Warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah terakhir melakukan penutupan permanen terhadap TPST tersebut. Dalam aksinya, warga menutup pintu masuk kampung yang menjadi jalur truk pengangkut sampah.
Warga mengaku, keberadaan TPST ini telah mencemari lingkungan mereka dan membuat air sumur untuk tiga ratus warga tercemar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Dari air sumur tercemar dan lingkungannya rusak. Ini baru dua sampai tiga hari saja dampaknya sudah seperti ini,” ujar Koordinator Aksi Warga, Erwin Afrianto dalam program Metro Pagi Primetime di Metro Tv, Kamis, 12 Mei 2022.
Warga juga memasang spanduk berisi penolakan terhadap keberadaan TPST Piyungan yang menjadi tempat pembuangan sampah bagi dua kabupaten dan satu kota madya. Warga menuntut Pemerintah Provinsi DIY agar segera menutup TPST Piyungan secara permanen. (Alifiah Nurul Rahmania)