Bandung: Ratusan warga masih menunggu untuk mendapat giliran masuk ke Gedung Pakuan, rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk memberikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang hilang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.
Pantauan Medcom.id, warga terus berdatangan sejak Sabtu pagi, 4 Juni 2022, meski pihak protokol memberikan waktu pada sesi dua yakni mulai pukul 13:30 WIB. Hingga pukul 15:30 WIB, sebagian warga masih tertahan di pintu gerbang Jalan Cicendo untuk mendapat giliran masuk.
Mulyani, 50, salah satu warga Kabupaten Bandung, mengaku telah menunggu hampir tiga jam untuk bisa masuk ke Gedung Pakuan dan bertemu Ridwan Kamil. Ia rela berdiri di barisan depan dekat pagar, dengan harapan bisa masuk.
"Iya sudah dari tadi, tapi pagar belum dibuka. Pengin ngucapin berduka cita buat Pak Emil," kata Mulyani, yang masih tegak berdiri menunggu giliran masuk.
Baca juga: Wali Kota Bandung Ungkap Perasaan Pilu usai Bertemu Ridwan Kamil
Ia mengatakan datang bersama 10 orang rekan komunitas ibu ibu pengajian untuk memberikan doa secara langsung. Akan tetapi hal itu belum bisa dilakukan lantaran batasan yang dilakukan petugas.
"Jadi jam berapa atuh dibukanya?" cetus dia.
Hal senada pun diungkapkan Rahmat, 46, yang datang dari Jakarta Timur. Ia tiba di Banudng sejak Jumat malam agar bisa bertemu Ridwan Kamil.
"Kemarin sama keluarga datang ke Bandung, sekalian mau akhir pekan di sini dan pengin ketemu Pak Ridwan Kamil untuk mendoakan Eril yang meninggal," ujar Rahmat.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari protokol Gedung Pakuan, gerbang tersebut belum bisa dibuka karena masih terdapat antrean di dalam. Pembatasan dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di dalam Gedung Pakuan.
Bandung: Ratusan warga masih menunggu untuk mendapat giliran masuk ke Gedung Pakuan, rumah dinas
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk memberikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang hilang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.
Pantauan
Medcom.id, warga terus berdatangan sejak Sabtu pagi, 4 Juni 2022, meski pihak protokol memberikan waktu pada sesi dua yakni mulai pukul 13:30 WIB. Hingga pukul 15:30 WIB, sebagian warga masih tertahan di pintu gerbang Jalan Cicendo untuk mendapat giliran masuk.
Mulyani, 50, salah satu warga Kabupaten Bandung, mengaku telah menunggu hampir tiga jam untuk bisa masuk ke Gedung Pakuan dan bertemu Ridwan Kamil. Ia rela berdiri di barisan depan dekat pagar, dengan harapan bisa masuk.
"Iya sudah dari tadi, tapi pagar belum dibuka. Pengin
ngucapin berduka cita buat Pak Emil," kata Mulyani, yang masih tegak berdiri menunggu giliran masuk.
Baca juga:
Wali Kota Bandung Ungkap Perasaan Pilu usai Bertemu Ridwan Kamil
Ia mengatakan datang bersama 10 orang rekan komunitas ibu ibu pengajian untuk memberikan doa secara langsung. Akan tetapi hal itu belum bisa dilakukan lantaran batasan yang dilakukan petugas.
"Jadi jam berapa
atuh dibukanya?" cetus dia.
Hal senada pun diungkapkan Rahmat, 46, yang datang dari Jakarta Timur. Ia tiba di Banudng sejak Jumat malam agar bisa bertemu Ridwan Kamil.
"Kemarin sama keluarga datang ke Bandung, sekalian mau akhir pekan di sini dan pengin ketemu Pak Ridwan Kamil untuk mendoakan Eril yang meninggal," ujar Rahmat.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari protokol Gedung Pakuan, gerbang tersebut belum bisa dibuka karena masih terdapat antrean di dalam. Pembatasan dilakukan agar tidak terjadi penumpukan di dalam Gedung Pakuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)