Ilustrasi / Medcom.id
Ilustrasi / Medcom.id

Dijanjikan Masuk Akpol, Warga Sidoarjo Mengaku Tertipu Rp1 Miliar

Clicks.id • 10 Juni 2022 09:58
Sidoarjo: Kasus penipuan bermodus menjanjikan masuk Akademi Kepolisian kembali terulang. Kali ini korbannya ialah L, 45, warga Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Terduga pelaku adalah SSP, 50, warga salah satu perumahan di Gedangan. Akibatnya, L mengalami kerugian sebesar Rp1 miliar.
 
Uang itu dikeluarkan oleh korban atas bujuk rayu SSP yang menjanjikan anak L bisa lolos seleksi Akpol. PY salah satu keluarga korban membenarkan perkara penipuan itu. Menurutnya, L sudah lama mengenal SSP, bahkan terduga pelaku juga cukup dikenal di Kota Surabaya.
“Perkara ini terjadi pada 2019. Kebetulan korban yang saat itu ingin anaknya menjadi perwira polisi. Seingat saya SSP menawarkan, jika bisa meloloskan seleksi calon taruna Akpol dan waktu itu mereka melakukan rundingan dulu sebelum memastikan berapa biayanya. Jika terbukti tak lolos uang akan dikembalikan semua,” kata PY, Kamis, 9 Juni 2022.
 
Baca juga: Bayar Material dengan Cek Kosong, Warga Tanjungpinang Diringkus
 
PY mengungkapkan, waktu itu berdasar pengakuan korban L, pihak dari SSP menyanggupi bisa membantu untuk memasukkan ke Akpol dengan biaya sebesar Rp2 milliar. Namun korban L membayar Rp1 miliar dulu, dengan cara mentransfer dari rekening korban L ke rekening atas nama terduga pelaku.
 
“Kesepakatannya Rp2 miliar. Tapi saat itu korban hanya membayar separuh, yakni sebesar Rp1 miliar, sebagai bentuk uang muka,” ungkapnya.
 
Setelah melakukan pembayaran dan mulai memasuki masa pendaftaran. Terduga pelaku yang juga punya alamat di Jalan Masjid Surabaya itu meminta nomor pendaftaran, dengan alasan akan mengirim nomor tersebut ke orang dalam kenalan terduga pelaku. Ternyata baru mengikuti seleksi awal, anak korban dinyatakan gugur.
 
“Saat anak korban ini dinyatakan tidak lolos. Korban mulai sedikit panik namun kembali ditenangkan SSP jika nantinya ada orang dalam yang bisa membantunya,” jelasnya.
 
Baca juga: Rekayasa Kematian demi Asuransi, Polisi: Nilainya Rp3 Miliar
 
Dari kejadian penipuan rekrutmen Akpol tersebut, L telah melaporkannya ke pihak Polresta Sidoarjo sekitar 2020. Dalam menangani perkara tersebut, petugas mengalami kendala. Lantaran setiap dilakukan pemanggilan untuk pemeriksaan atau dimintai keterangan, terduga selalu beralasan sakit.
 
“Jika dipanggil terduga selalu alasan sakit, dengan membawa bukti rekam medis. Alhamdulillah setelah kurang lebih dua tahun perkara tersebut ada perkembangan, meski belum ada penetapan tersangka,” tukasnya.
 
Sementara itu, Kasubsi PIDM Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dikonfirmasi membenarkan adanya pelaporan yang masuk terkait dugaan penipuan rekrutmen Akpol tersebut. Namun pihaknya enggan memberikan keterangan panjang terkait perkara tersebut.
 
“Benar,” jawabnya singkat.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(MEL)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif