Malang: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menilai kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural menjadi permasalahan utama di Kabupaten Malang. Khofifah mengatakan kendala-kendala dari kemiskinan kultural lebih sulit untuk ditangani.
Khofifah mencontohkan rata-rata orang tua ingin menikahkan anaknya di usia dini karena ingin segera melepas tanggung jawab. Padahal setelah menikah, anaknya masih tetap tinggal di rumah yang sama dengan orang tuanya.
"Artinya, hal ini sesungguhnya bukanlah menurunkan angka kemiskinan, akan tetapi justru menurunkan kemiskinan dari orang tua ke anak. Tidak bisa dipungkiri bahwa ini merupakan suatu bentuk kultur," kata Khofifah di Malang, Jawa Timur, Kamis, 7 April 2022.
Baca: Pemkot Surabaya Targetkan Tekan Angka Masyarakat Berpenghasilan Rendah Hingga 300 Ribu Jiwa
Khofifah bercerita ia pernah bertemu dengan seorang ibu pedagang di pasar yang memiliki niat kuat untuk menyekolahkan anaknya ke India. Ia menilai bahwa sosok-sosok seperti ini menjadi penting untuk dijadikan referensi bersama karena terlepas dari kondisi ekonomi yang kurang berkecukupan, ibu ini terus bekerja keras agar cita-cita anaknya tercapai.
"Melalui pendekatan psikologis, bagaimana cara merubah mindset masyarakat. Akan tetapi persoalan mindset ini bukanlah persoalan sederhana dan tidak bisa dirubah hanya dalam waktu satu atau dua tahun. Mereka membutuhkan suatu contoh baik untuk ditirukan," jelasnya.
Khofifah menegaskan daerah-daerah yang mengalami kemiskinan kultural dan struktural akan tumbuh menjadi unskilled labour (pekerja tak terlatih) karena memang kurang terjangkau oleh pendidikan yang bisa memberikan skill pada mereka. Apabila di daerahnya tumbuh ekonomi baru, maka mereka akan tereliminasi dan terasing sehingga menjadi pekerja kasar.
"Maka kita di sini tidak sekedar berbicara mengenai penanganan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Malang, tetapi juga bahwa target dua tahun dalam mempersiapkan jalan nasional dan JLS (jalur lintas selatan), berarti persiapan untuk bisa melatih skill tertentu kepada mereka yang akan melewati garis jalan nasional hanya kurang lebih dari satu setengah tahun," ungkapnya.
Di sisi lain, Khofifiah mengaku perlu adanya upaya membangun karakter dan mental anak muda di daerah-daerah yang akan terkoneksi dengan jalur-jalur nasional. Yakni bahwa mereka punya masa depan yang luar biasa.
"Kita harus tegaskan bahwa merekalah pemilik masa depan. Apabila ada ratusan pantai di Malang selatan, merekalah yang memiliki kekuatan untuk mendatangkan nilai tambah dari aktivasi pantai-pantai tersebut. Perlu ada forum kolaborasi antara Perguruan Tinggi, Perangkat Daerah, maupun private sector untuk memberikan penguatan kepada mereka,” ujarnya.
Malang: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menilai
kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural menjadi permasalahan utama di Kabupaten Malang. Khofifah mengatakan kendala-kendala dari kemiskinan kultural lebih sulit untuk ditangani.
Khofifah mencontohkan rata-rata orang tua ingin menikahkan anaknya di usia dini karena ingin segera melepas tanggung jawab. Padahal setelah menikah, anaknya masih tetap tinggal di rumah yang sama dengan orang tuanya.
"Artinya, hal ini sesungguhnya bukanlah menurunkan angka kemiskinan, akan tetapi justru menurunkan kemiskinan dari orang tua ke anak. Tidak bisa dipungkiri bahwa ini merupakan suatu bentuk kultur," kata Khofifah di Malang, Jawa Timur, Kamis, 7 April 2022.
Baca:
Pemkot Surabaya Targetkan Tekan Angka Masyarakat Berpenghasilan Rendah Hingga 300 Ribu Jiwa
Khofifah bercerita ia pernah bertemu dengan seorang ibu pedagang di pasar yang memiliki niat kuat untuk menyekolahkan anaknya ke India. Ia menilai bahwa sosok-sosok seperti ini menjadi penting untuk dijadikan referensi bersama karena terlepas dari kondisi ekonomi yang kurang berkecukupan, ibu ini terus bekerja keras agar cita-cita anaknya tercapai.
"Melalui pendekatan psikologis, bagaimana cara merubah mindset masyarakat. Akan tetapi persoalan mindset ini bukanlah persoalan sederhana dan tidak bisa dirubah hanya dalam waktu satu atau dua tahun. Mereka membutuhkan suatu contoh baik untuk ditirukan," jelasnya.
Khofifah menegaskan daerah-daerah yang mengalami kemiskinan kultural dan struktural akan tumbuh menjadi unskilled labour (pekerja tak terlatih) karena memang kurang terjangkau oleh pendidikan yang bisa memberikan skill pada mereka. Apabila di daerahnya tumbuh ekonomi baru, maka mereka akan tereliminasi dan terasing sehingga menjadi pekerja kasar.
"Maka kita di sini tidak sekedar berbicara mengenai penanganan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Malang, tetapi juga bahwa target dua tahun dalam mempersiapkan jalan nasional dan JLS (jalur lintas selatan), berarti persiapan untuk bisa melatih skill tertentu kepada mereka yang akan melewati garis jalan nasional hanya kurang lebih dari satu setengah tahun," ungkapnya.
Di sisi lain, Khofifiah mengaku perlu adanya upaya membangun karakter dan mental anak muda di daerah-daerah yang akan terkoneksi dengan jalur-jalur nasional. Yakni bahwa mereka punya masa depan yang luar biasa.
"Kita harus tegaskan bahwa merekalah pemilik masa depan. Apabila ada ratusan pantai di Malang selatan, merekalah yang memiliki kekuatan untuk mendatangkan nilai tambah dari aktivasi pantai-pantai tersebut. Perlu ada forum kolaborasi antara Perguruan Tinggi, Perangkat Daerah, maupun private sector untuk memberikan penguatan kepada mereka,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)