medcom.id, Denpasar: Polrestabes Denpasar dan Polda Bali perlu menyelidiki laporan Margriet C Megawe soal anak angkatnya, Angeline, hilang pada 16 Mei 2015. Namun pemberitaan menyebutkan Angeline diculik. Bahkan sebuah pesan singkat diduga dari nomor anak kandung Margriet, Yvonne, menyebutkan soal uang tebusan Rp150 juta.
"Ada SMS (pesan singkat) dari nomor yang diduga berasal dari nomor Yvonne. Yvonne meneruskan SMS itu ke seseorang berinisial Ch. Yvonne mengatakan SMS itu berasal dari penculik Angelne karena saat itu Angeline masih dilaporkan hilang," ungkap kuasa hukum tersangka kasus kematian Angeline Agus Tae Hambamay, Hotman Paris Hutapea, dalam rekonstruksi di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, Senin (6/7/2015).
Hotman menganggap SMS itu aneh. Ia pun menganggap SMS itu berkaitan dengan Angeline yang ditemukan tewas dan terkubur di belakang rumah Margriet pada 10 Juni 2015.
"Ini harus dicek," ujarnya.
Sebuah pesan singkat pun menunjukkan nomor diduga milik Yvonne itu meminta Ch mentransfer uang sebesar Rp150 juta. Pengirim beralasan uang itu untuk menebus Angeline dari tangan penculik.
Dugaan yang sama pun disampaikan Siti Sapura dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar. Ch hampir mentransfer uang sebesar Rp150 juta. Namun seorang kerabat mengingatkannya untuk berhati-hati.
"Ada kerabatnya yang mengingatkan Ch, agar hatis-hati karena ada yang aneh dengan lokasi hilangnya Engeline di Jl Sedap Malam," ujar Siti.
medcom.id, Denpasar: Polrestabes Denpasar dan Polda Bali perlu menyelidiki laporan Margriet C Megawe soal anak angkatnya, Angeline, hilang pada 16 Mei 2015. Namun pemberitaan menyebutkan Angeline diculik. Bahkan sebuah pesan singkat diduga dari nomor anak kandung Margriet, Yvonne, menyebutkan soal uang tebusan Rp150 juta.
"Ada SMS (pesan singkat) dari nomor yang diduga berasal dari nomor Yvonne. Yvonne meneruskan SMS itu ke seseorang berinisial Ch. Yvonne mengatakan SMS itu berasal dari penculik Angelne karena saat itu Angeline masih dilaporkan hilang," ungkap kuasa hukum tersangka kasus kematian Angeline Agus Tae Hambamay, Hotman Paris Hutapea, dalam rekonstruksi di rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, Senin (6/7/2015).
Hotman menganggap SMS itu aneh. Ia pun menganggap SMS itu berkaitan dengan Angeline yang ditemukan tewas dan terkubur di belakang rumah Margriet pada 10 Juni 2015.
"Ini harus dicek," ujarnya.
Sebuah pesan singkat pun menunjukkan nomor diduga milik Yvonne itu meminta Ch mentransfer uang sebesar Rp150 juta. Pengirim beralasan uang itu untuk menebus Angeline dari tangan penculik.
Dugaan yang sama pun disampaikan Siti Sapura dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar. Ch hampir mentransfer uang sebesar Rp150 juta. Namun seorang kerabat mengingatkannya untuk berhati-hati.
"Ada kerabatnya yang mengingatkan Ch, agar hatis-hati karena ada yang aneh dengan lokasi hilangnya Engeline di Jl Sedap Malam," ujar Siti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)