medcom.id, Denpasar: Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi, hadir dalam rekonstruksi kematian Angeline di rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Dudut mengakui rekonstruksi kematian bocah berusia delapan tahun itu sesuai dengan hasil autopsi.
Setelah ditemukan tewas dan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margriet C Megawe, itu, 10 Juni 2015, polisi langsung membawa jenazah Angeline ke RSUP Sanglah Denpasar. Tim medis melakukan autopsi pada jenazah.
Kini, Senin 6 Juli, Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah hadir sebagai pengamat dalam rekonstruksi di lokasi kematian Angeline. Dudut mengakui banyak kesesuaian antara rekonstruksi dengan hasil forensik.
"Saya tidak mau berkomentar soal adegan yang diperankan oleh tersangka yang mana. Namun yang pasti, dari adegan yang diperankan yang menyebabkan kematian Engeline sesuai hasil otopsi yakni terjadi pendarahan di kepala," ujar Dudut saat ditemui di tempat kejadian perkara.
Menurut Dudut, salah satu adegan sesuai dengan temuan luka pada kepala korban. Adegan itu menunjukkan kepala Angeline dihantamkan ke tembok dan lantai. Kekerasan itu berujung pada pendarahan di otak.
"Kekerasan dipukul di kepala yang menyebabkan pendarahan di otak. Kita sesuaikan dengan hasil otopsi," katanya.
medcom.id, Denpasar: Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Denpasar, dr Dudut Rustyadi, hadir dalam rekonstruksi kematian Angeline di rumah ibu angkatnya di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Dudut mengakui rekonstruksi kematian bocah berusia delapan tahun itu sesuai dengan hasil autopsi.
Setelah ditemukan tewas dan terkubur di belakang rumah ibu angkatnya, Margriet C Megawe, itu, 10 Juni 2015, polisi langsung membawa jenazah Angeline ke RSUP Sanglah Denpasar. Tim medis melakukan autopsi pada jenazah.
Kini, Senin 6 Juli, Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah hadir sebagai pengamat dalam rekonstruksi di lokasi kematian Angeline. Dudut mengakui banyak kesesuaian antara rekonstruksi dengan hasil forensik.
"Saya tidak mau berkomentar soal adegan yang diperankan oleh tersangka yang mana. Namun yang pasti, dari adegan yang diperankan yang menyebabkan kematian Engeline sesuai hasil otopsi yakni terjadi pendarahan di kepala," ujar Dudut saat ditemui di tempat kejadian perkara.
Menurut Dudut, salah satu adegan sesuai dengan temuan luka pada kepala korban. Adegan itu menunjukkan kepala Angeline dihantamkan ke tembok dan lantai. Kekerasan itu berujung pada pendarahan di otak.
"Kekerasan dipukul di kepala yang menyebabkan pendarahan di otak. Kita sesuaikan dengan hasil otopsi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)