Tangerang: Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 kembali digelar dengan mengusung tema Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045 yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Event tahunan ini untuk memajukan perkebunan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan dan tuntutan pasar.
Salah satu booth yang menarik perhatian di Bunex adalah La Moringa, sebuah perusahaan yang memfokuskan diri pada pengembangan produk berbasis tanaman kelor (moringa) untuk mendukung ketahanan pangan.
Didirikan pada tahun 2019 di Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh Andre Hartanto dan Herawati Lianto, La Moringa lahir dari kepedulian terhadap ketahanan pangan dan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia.
Ivana, Event and Partnership La Moringa, menjelaskan perusahaan ini terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk berbasis moringa yang dapat dipasarkan secara nasional dan internasional.
"Moringa adalah tanaman yang kaya manfaat, namun seringkali kurang disadari oleh masyarakat Indonesia. Kami ingin memperkenalkan potensi besar tanaman ini dan mengembangkan berbagai produk yang dapat diakses oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa," kata Co-Founder La Moringa, Herawati Lianto, Sabtu, 21 September 2024.
Target pasar La Moringa mencakup semua usia, dengan harapan produk-produk berbasis moringa dapat menjadi bagian dari pola makan sehat bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Saat ini, La Moringa telah membuka beberapa outlet di Kemang Jakarta, Kupang, dan Labuan Bajo. Selain itu, La Moringa juga mengoperasikan restoran di Kemang yang menawarkan menu berbasis tanaman kelor.
Menurut Herawati, banyak kekayaan alam Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal. "Masyarakat Indonesia sering kali kurang menyadari betapa melimpahnya kekayaan alam yang kita miliki, dan sayangnya, potensi serta fungsinya sering terabaikan. Hal inilah yang mendorong kami untuk mendirikan La Moringa," jelasnya.
Tangerang: Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 kembali digelar dengan mengusung tema Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045 yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Event tahunan ini untuk memajukan perkebunan agar lebih adaptif terhadap kebutuhan dan tuntutan pasar.
Salah satu booth yang menarik perhatian di Bunex adalah La Moringa, sebuah perusahaan yang memfokuskan diri pada pengembangan produk berbasis tanaman kelor (moringa) untuk mendukung
ketahanan pangan.
Didirikan pada tahun 2019 di Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh Andre Hartanto dan Herawati Lianto, La Moringa lahir dari kepedulian terhadap ketahanan pangan dan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia.
Ivana, Event and Partnership La Moringa, menjelaskan perusahaan ini terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk berbasis moringa yang dapat dipasarkan secara nasional dan internasional.
"Moringa adalah tanaman yang kaya manfaat, namun seringkali kurang disadari oleh masyarakat Indonesia. Kami ingin memperkenalkan potensi besar tanaman ini dan mengembangkan berbagai produk yang dapat diakses oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa," kata Co-Founder La Moringa, Herawati Lianto, Sabtu, 21 September 2024.
Target pasar La Moringa mencakup semua usia, dengan harapan produk-produk berbasis moringa dapat menjadi bagian dari pola makan sehat bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Saat ini, La Moringa telah membuka beberapa outlet di Kemang Jakarta, Kupang, dan Labuan Bajo. Selain itu, La Moringa juga mengoperasikan restoran di Kemang yang menawarkan menu berbasis tanaman kelor.
Menurut Herawati, banyak kekayaan alam Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal. "Masyarakat Indonesia sering kali kurang menyadari betapa melimpahnya kekayaan alam yang kita miliki, dan sayangnya, potensi serta fungsinya sering terabaikan. Hal inilah yang mendorong kami untuk mendirikan La Moringa," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)