medcom.id, Banda Aceh: Jhon Ikhwan tercatat sebagai mahasiswa baru perguruan tinggi swasta di Banda Aceh kala gempa dahsyat menggoyang. Gempa berkekuatan hingga 9,3 skala Richter itu mengirim air laut menumpahi daratan hingga setinggi 10 meter.
Air menggulung hingga berwarna hitam, Jhon buru-buru menyelamatkan diri ke atap bangunan. Kebetulan bangunan tersebut merupakan kontrakan yang ia tempati selama kuliah. "Saya kaget dan langsung menyelamatkan ijazah SMA, dan naik ke atas atap," ujarnya kepada Metrotvnews.com di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat (26/12/2014).
Tubuh Jhon tanpa cedera segaris pun. Namun, dia tidak bisa menyelamatkan barang-barang miliknya. Dia cuma punya baju yang menempel di tubuh dan secarik kertas ijazah. Barang lain hanyut dihempas air bah.
Ijazah dan baju itulah yang Jhon bawa ke mana-mana, bahkan hingga mencari sanak saudaranya di Gampong Cot Bayu, Kecamatan Cot Glie, Aceh Besar. Jhon berasal dari sana. Ijazah itu menjadi bekal Jhon melanjutkan kuliah yang lama tertunda. Dia pindah dari kampus sebelumnya yang dihempas tsunami.
Berkat ijazah itu pula Jhon meraih kesuksesan, setidaknya dibanding dengan warga Aceh lain yang hingga kini tak jelas nasibnya. Lelaki 30 tahun itu kini meniti karir di Palang Merah Indonesia (PMI).
Dia pun turut serta mengenang peristiwa tragis sepuluh tahun lalu dengan memajang sejumlah barang hasil temuan pascatsunami. Di antara barang temuan yang dipajang adalah ribuan kartu identitas warga.
medcom.id, Banda Aceh: Jhon Ikhwan tercatat sebagai mahasiswa baru perguruan tinggi swasta di Banda Aceh kala gempa dahsyat menggoyang. Gempa berkekuatan hingga 9,3 skala Richter itu mengirim air laut menumpahi daratan hingga setinggi 10 meter.
Air menggulung hingga berwarna hitam, Jhon buru-buru menyelamatkan diri ke atap bangunan. Kebetulan bangunan tersebut merupakan kontrakan yang ia tempati selama kuliah. "Saya kaget dan langsung menyelamatkan ijazah SMA, dan naik ke atas atap," ujarnya kepada
Metrotvnews.com di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat (26/12/2014).
Tubuh Jhon tanpa cedera segaris pun. Namun, dia tidak bisa menyelamatkan barang-barang miliknya. Dia cuma punya baju yang menempel di tubuh dan secarik kertas ijazah. Barang lain hanyut dihempas air bah.
Ijazah dan baju itulah yang Jhon bawa ke mana-mana, bahkan hingga mencari sanak saudaranya di Gampong Cot Bayu, Kecamatan Cot Glie, Aceh Besar. Jhon berasal dari sana. Ijazah itu menjadi bekal Jhon melanjutkan kuliah yang lama tertunda. Dia pindah dari kampus sebelumnya yang dihempas tsunami.
Berkat ijazah itu pula Jhon meraih kesuksesan, setidaknya dibanding dengan warga Aceh lain yang hingga kini tak jelas nasibnya. Lelaki 30 tahun itu kini meniti karir di Palang Merah Indonesia (PMI).
Dia pun turut serta mengenang peristiwa tragis sepuluh tahun lalu dengan memajang sejumlah barang hasil temuan pascatsunami. Di antara barang temuan yang dipajang adalah ribuan kartu identitas warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)