Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Memancing di Dekat Kapal Pengeruk Pasir, 3 Nelayan Ditangkap Polisi

Muhammad Syawaluddin • 24 Agustus 2020 19:20
Makassar: Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Sulsel, menangkap tiga nelayan saat memancing di tengah laut. Tiga nelayan dari Pulau Kodingareng itu, kini ditahan. 
 
Kepala Divisi Tanah dan Lingkungan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar, yang juga pendamping hukum nelayan Pulau Kodingareng, Edy Kurniawan, mengatakan penangkapan tiga nelayan terjadi pada Minggu, 23 Agustus 2020. kala itu, tiga nelayan dengan puluhan nelayan lainnya tengah memancing di wilayah tangkap ikan di sekitar Pulau Kodingareng. 
 
"Ada tiga nelayan yang ditangkap," kata Edy, di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 24 Agustus 2020.

Dia menuturkan, penangkapan berawal saat ketiganya bersama dengan nelayan lainnya sedang memancing bersamaan dengan operasional kapal pengeruk pasir Queen of Nederlandss. Kapal pengeruk pasir itu disebut mendekat ke wilayah tangkap nelayan. 
 
Namun, nelayan tidak menghiraukan kapal milik PT Boskalis Indonesia itu. Jarak antara kapal penambang pasir dengan nelayan cukup dekat, kemudian polisi dari Polairud Polda Sulsel datang. 
 
"Polisi datang dengan satu kapal, dan empat sekoci," jelasnya. 
 
Baca: Nelayan Usir Kapal Pengeruk Pasir di Laut Makassar
 
Polisi yang datang sempat beradu mulut dengan para nelayan. Polisi pun,kata dia, mengancam akan menenggelamkan kapal milik nelayan. 
 
Dia menerangkan, polisi beberapa kali mengeluarkan tembakan, salah satunya bahkan diarahkan ke nelayan yang hampir mengenai salah satu nelayan berumur 12 tahun. Ketegangan berakhir dengan ditangkapnya tiga nelayan. 
 
Dia mengungkap, tiga nelayan yang dibawa yakni Nasiruddin,  Baharuddin, dan Faisal. Setelah penangkapan, dua kapal nelayan ditenggelamkan dan satu kapal nelayan dirusak. 
 
"Salah satu nelayan juga dipukuli oleh petugas Polairud Polda Sulsel dengan menggunakan bambu," jelasnya. 
 
Sementara itu, Direktur Ditpolair Polda Sulsel, Kombes Hery Wiyanto, menampik pihaknya sengaja menenggelamkan kapal nelayan tersebut. Dia mengungkap, kapal itu rusak dan tenggelam lantaran terbentur dengan kapal lain.
 
"Mungkin ada yang tenggelam atau rusak dan sebagainya saat dibawa. Tapi mungkin kesenggol karena saat itu ada puluhan kapal kecil," kata Hery.
 
Dia menjelaskan, pihaknya sengaja mengawal kapal milik PT Boskalis Indonesia untuk mengantisipasi penyerangan kapal. Dia menuturkan, pada 18 Agustus dan 19 Agustus, kapal pengeruk pasir itu diserang nelayan saat beroperasi.
 
"Kan kapal yang mengeruk pasir dilempari bom molotov. Masyarakat nelayan yang lempar," jelasnya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan