Tangerang: Gubernur Banten, Wahidin Halim, menyatakan pada 31 Oktober 2020, realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tahun anggaran 2020 mencapai 82,34 persen. Realisasi anggaran diprediksi meningkat menjelang akhir tahun.
"Hasilnya tadi arahannya agar mempercepat belanja pemerintahan. Ini kan sudah akhir tahun triwulan keempat agar segera mempercepat belanja pemerintahan karena dengan situasi pandemi covid-19 ini sektor swasta sulit berkembang," ujarnya, Selasa, 10 November 2020.
Wahidin menjelaskan, berdasarkan data serapan keuangan Pemprov Banten berada pada angka sekitar 50 persen dan untuk fisik 6,49 persen. Sementara itu untuk realisasi pendapatan telah mencapai 82,34 persen.
"Ini kita per 31 Oktober 2020, sekarang mungkin sudah berubah karena ada penambahan penyerapan anggaran. Tersendat karena kegiatan kemarin terhenti karena covid-19 tapi sekarang sudah berjalan kembali," jelasnya.
Baca: Pekanbaru Optimistis Retribusi Sampah 2020 Capai Rp52 Miliar
Wahidin mengatakan, realisasi kegiatan dengan mengoptimalkan belanja pemerintah di tengah pandemi sangat dibutuhkan masyarakat. Hal ini melihat kondisi daya beli yang melemah, sehingga masyarakat kini mengandalkan dari belanja pemerintah.
"Dengan kita pemerintah membelanjakan uangnya, mudah-mudahan bisa menggulirkan pertumbuhan ekonomi. Uang yang bergulir bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, jadi masyarakat sangat menunggu pekerjaan yang dilaksanakan pemerintah," jelasnya.
Selain mengoptimalkan realisasi anggaran 2020, Pemprov Banten juga fokus menyusun APBD tahun anggaran 2021. Adapun rancangan APBD tersebut saat ini sedang dibahas oleh DPRD Banten.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti mengungkapkan per 31 Oktober 2020, realisasi belanja daerah mencapai 52,96 persen.
"Realisasi Rp 5,677 triliun dari pagu Rp10,72 triliun," kata Rina.
Tangerang: Gubernur Banten, Wahidin Halim, menyatakan pada 31 Oktober 2020, realisasi
pendapatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tahun anggaran 2020 mencapai 82,34 persen. Realisasi anggaran diprediksi meningkat menjelang akhir tahun.
"Hasilnya tadi arahannya agar mempercepat belanja pemerintahan. Ini kan sudah akhir tahun triwulan keempat agar segera mempercepat belanja pemerintahan karena dengan situasi pandemi covid-19 ini sektor swasta sulit berkembang," ujarnya, Selasa, 10 November 2020.
Wahidin menjelaskan, berdasarkan data serapan keuangan Pemprov Banten berada pada angka sekitar 50 persen dan untuk fisik 6,49 persen. Sementara itu untuk realisasi pendapatan telah mencapai 82,34 persen.
"Ini kita per 31 Oktober 2020, sekarang mungkin sudah berubah karena ada penambahan penyerapan anggaran. Tersendat karena kegiatan kemarin terhenti karena covid-19 tapi sekarang sudah berjalan kembali," jelasnya.
Baca: Pekanbaru Optimistis Retribusi Sampah 2020 Capai Rp52 Miliar
Wahidin mengatakan, realisasi kegiatan dengan mengoptimalkan belanja pemerintah di tengah pandemi sangat dibutuhkan masyarakat. Hal ini melihat kondisi daya beli yang melemah, sehingga masyarakat kini mengandalkan dari belanja pemerintah.
"Dengan kita pemerintah membelanjakan uangnya, mudah-mudahan bisa menggulirkan pertumbuhan ekonomi. Uang yang bergulir bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, jadi masyarakat sangat menunggu pekerjaan yang dilaksanakan pemerintah," jelasnya.
Selain mengoptimalkan realisasi anggaran 2020, Pemprov Banten juga fokus menyusun APBD tahun anggaran 2021. Adapun rancangan APBD tersebut saat ini sedang dibahas oleh DPRD Banten.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten, Rina Dewiyanti mengungkapkan per 31 Oktober 2020, realisasi belanja daerah mencapai 52,96 persen.
"Realisasi Rp 5,677 triliun dari pagu Rp10,72 triliun," kata Rina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)