Palembang: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan menggelar apel kesiapsiagaan terpadu dalam rangka antisipasi bencana alam di halaman Griya Agung Palembang, Senin 9 November 2020.
Apel bertujuan agar petugas bisa lebih siap dan cepat untuk mengantisipasi kejadian maupun dampak bencana baik kerusakan sarana prasarana maupun korban jiwa.
"Kegiatan ini dilakukan demi terciptanya personil yang sigap, merespons dan menanggulangi bencana yang ada di Sumsel khususnya daerah yang rawan terkena bencana," kata Gubernur Sumsel, Herman Deru, Senin 9 November 2020.
Herman mengatakan bahwa keadaan alam dapat berubah menjadi bencana apabila belum adanya persiapan ditambah belum melakukan pemetaan di setiap daerah rawan bencana.
Menurutnya, bencana juga dapat terjadi disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri dengan merusak alam demi keuntungan pribadi.
"Saya harap apel ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan kita untuk cepat tanggap dalam menanggulangi bencana agar dapat mengurangi kerugian dan dapat meminimalisasi jumlah korban jiwa yang disebabkan bencana," ujarnya.
Baca: 126 Rumah di Solok Selatan Terendam Banjir
Herman menjelaskan, sepanjang tahun 2020 di Sumsel tercatat terjadi bencana sebanyak 149 kali kejadian bencana. Dengan rincian kebakaran rumah 70 kali, banjir 39 kali, tanah longsor 16 kali, angin puting beliung 11 kali, banjir bandang 10 kali, dan kecelakaan perahu motor 3 kali.
"Selain BPBD, kepolisian, dan TNI saya juga intruksikan dinas maupun instansi terkait yang berjumlah 400 orang dengan dilengkapi alat sarana dan prasana dapat membantuk dengan cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana," katanya.
Palembang: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Selatan menggelar apel kesiapsiagaan terpadu dalam rangka antisipasi
bencana alam di halaman Griya Agung Palembang, Senin 9 November 2020.
Apel bertujuan agar petugas bisa lebih siap dan cepat untuk mengantisipasi kejadian maupun dampak bencana baik kerusakan sarana prasarana maupun korban jiwa.
"Kegiatan ini dilakukan demi terciptanya personil yang sigap, merespons dan menanggulangi bencana yang ada di Sumsel khususnya daerah yang rawan terkena bencana," kata Gubernur Sumsel, Herman Deru, Senin 9 November 2020.
Herman mengatakan bahwa keadaan alam dapat berubah menjadi bencana apabila belum adanya persiapan ditambah belum melakukan pemetaan di setiap daerah rawan bencana.
Menurutnya, bencana juga dapat terjadi disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri dengan merusak alam demi keuntungan pribadi.
"Saya harap apel ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesigapan kita untuk cepat tanggap dalam menanggulangi bencana agar dapat mengurangi kerugian dan dapat meminimalisasi jumlah korban jiwa yang disebabkan bencana," ujarnya.
Baca:
126 Rumah di Solok Selatan Terendam Banjir
Herman menjelaskan, sepanjang tahun 2020 di Sumsel tercatat terjadi bencana sebanyak 149 kali kejadian bencana. Dengan rincian kebakaran rumah 70 kali, banjir 39 kali, tanah longsor 16 kali, angin puting beliung 11 kali, banjir bandang 10 kali, dan kecelakaan perahu motor 3 kali.
"Selain BPBD, kepolisian, dan TNI saya juga intruksikan dinas maupun instansi terkait yang berjumlah 400 orang dengan dilengkapi alat sarana dan prasana dapat membantuk dengan cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)