Makassar: Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menyebutkan stok vaksin di gudang vaksin Dinas Kesehatan setempat telah habis. Sementara 18.890 vial vaksin yang dijadwalkan tiba di Sulsel pada Senin, 5 April 2021, batal datang.
"Stok vaksin di gudang Dinkes Provinsi Sulsel memang sudah tidak ada lagi, jadi sampai terakhir besok vaksin yang ada. Kita masih ada 500 vial, kalau saya hitung itu masih ada sekitar kurang lebih 5.000 dosis," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Nurul AR, di Makassar, Senin, 5 April 2021.
Meski demikian, Nurul memastikan vaksin untuk lansia di kabupaten/kota masih tersedia dengan rentang waktu 28 hari. Termasuk rencana distribusi untuk peserta vaksinasi dosis pertama.
Sehingga kemungkinan keterlambatan suntik vaksin di Sulsel dianggap tidak akan begitu berpengaruh terhadap kinerja vaksin dalam tubuh. Sebab berdasarkan hasil penelitian terbaru, Kementerian Kesehatan juga telah merilis bahwa rentang waktu antara vaksinasi dosis pertama dan kedua maksimal 28 hari, termasuk yang sebelumnya ditentukan 14 hari bagi kategori usia muda.
Baca juga: Densus 88 Amankan Seorang Wanita Muda di Sukabumi
Sementara mengenai batal atau ditundanya distribusi vaksin, Nurul mengemukakan informasi yang diterima hanya sebatas distribusi vaksin ditunda. Namun ia tidak mengetahui pasti kapan distribusi vaksin kembali dijadwalkan.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sebelumnya telah mengeluarkan edaran bahwa tim yang menyisakan vaksin untuk termin Selasa, 6 April 2021, harus difokuskan bagi guru dan pelaku agama serta lansia. Selain itu dipetakan sisa vaksin 60 persen untuk lansia dan 40 persen untuk guru serta pemuka agama.
"Jadi untuk vaksinasi di Makassar itu pasti bisa tetapi dibatasi karena terkait urgensi pelayanan vaksin untuk lansia yang diharapkan itu tetap jalan," ujar dia.
"Kalaupun ada pada Rabu atau pekan ini telah sampai waktunya khusus untuk lansia, tentu kita pending dulu sampai pasti vaksin itu tersedia. Mungkin besok atau lusa sudah ada kepastian distribusi terkait keterlambatan atau misalnya tidak jadi," tambah Nurul.
Lebih jauh dijelaskan, jika terjadi keterlambatan pemberian vaksin dosis kedua setelah 28 hari, akan menurunkan antibodi yang diartikan lebih gampang terpapar virus korona. Termasuk pada menurunnya sel memori.
Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Makassar: Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan menyebutkan stok vaksin di gudang vaksin Dinas Kesehatan setempat telah habis.
Sementara 18.890 vial vaksin yang dijadwalkan tiba di Sulsel pada Senin, 5 April 2021, batal datang.
"Stok vaksin di gudang Dinkes Provinsi Sulsel memang sudah tidak ada lagi, jadi sampai terakhir besok vaksin yang ada. Kita masih ada 500 vial, kalau saya hitung itu masih ada sekitar kurang lebih 5.000 dosis," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel, Nurul AR, di Makassar, Senin, 5 April 2021.
Meski demikian, Nurul memastikan vaksin untuk lansia di kabupaten/kota masih tersedia dengan rentang waktu 28 hari. Termasuk rencana distribusi untuk peserta vaksinasi dosis pertama.
Sehingga kemungkinan keterlambatan suntik vaksin di Sulsel dianggap tidak akan begitu berpengaruh terhadap kinerja vaksin dalam tubuh. Sebab berdasarkan hasil penelitian terbaru, Kementerian Kesehatan juga telah merilis bahwa rentang waktu antara vaksinasi dosis pertama dan kedua maksimal 28 hari, termasuk yang sebelumnya ditentukan 14 hari bagi kategori usia muda.
Baca juga:
Densus 88 Amankan Seorang Wanita Muda di Sukabumi
Sementara mengenai batal atau ditundanya distribusi vaksin, Nurul mengemukakan informasi yang diterima hanya sebatas distribusi vaksin ditunda. Namun ia tidak mengetahui pasti kapan distribusi vaksin kembali dijadwalkan.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sebelumnya telah mengeluarkan edaran bahwa tim yang menyisakan vaksin untuk termin Selasa, 6 April 2021, harus difokuskan bagi guru dan pelaku agama serta lansia. Selain itu dipetakan sisa vaksin 60 persen untuk lansia dan 40 persen untuk guru serta pemuka agama.
"Jadi untuk vaksinasi di Makassar itu pasti bisa tetapi dibatasi karena terkait urgensi pelayanan vaksin untuk lansia yang diharapkan itu tetap jalan," ujar dia.
"Kalaupun ada pada Rabu atau pekan ini telah sampai waktunya khusus untuk lansia, tentu kita
pending dulu sampai pasti vaksin itu tersedia. Mungkin besok atau lusa sudah ada kepastian distribusi terkait keterlambatan atau misalnya tidak jadi," tambah Nurul.
Lebih jauh dijelaskan, jika terjadi keterlambatan pemberian vaksin dosis kedua setelah 28 hari, akan menurunkan antibodi yang diartikan lebih gampang terpapar virus korona. Termasuk pada menurunnya sel memori.