Sleman: Penjualan hewan kurban di sejumlah pasar hewan di Sleman semakin menggeliat dua pekan jelang Iduladha. Sapi Madura paling diminati warga.
Sukur, salah satu pedagang sapi, mampu menjual sekitar 30 hingga 40 ekor sapi berbagai jenis. "Paling laris sapi Madura," kata Sukur ditemui di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Sleman, Kamis, 1 Agustus 2019.
Sapi Madura berukuran cenderung kecil dengan kulit merah tua kecokelatan dan tanduk yang pendek lancip menyamping. Meski bertubuh kecil, sapi Madura dan sapi Bali memiliki jumlah daging karkas yang lebih banyak serta dagingnya yang lebih empuk dan enak dibandingkan sapi limosin dan simental.
"Sapi jenis Madura dan Bali berat karkasnya bisa mencapai sekitar 80 persen dari berat sapi hidup). Sedangkan karkas sapi jenis simetal atau limosin hanya sekitar 60 persen,” ungkapnya.
Selain itu harga sapi Madura juga lebih murah dibandingkan sapi simental atau limosin. Satu ekor sapi Madura dan Bali dibandrol berkisar Rp18 juta-Rp19 juta per ekor. Sementara sapi simental dan limosin dijual di atas Rp21 juta.
Sapi Madura ia datangkan langsung dari Pulau Madura. Sementara sapi jenis lainnya ia datangkan dari Yogyakarta dan sekitar. “Untuk harga, setiap musim kurban seperti sekarang ini memang selalu naik. Kenaikan berkisar antara Rp1 juta-Rp2 juta. Namun jenis sapi Madura lebih terjangkau, karena harganya tidak terlalu mahal,” pungkasnya.
Dalam sehari Sukur mengaku mampu menjual 20 hingga 30 sapi Madura dan Bali. Pedagang lainnya, Sunardi juga mulai merasakan kebanjiran rezeki. Pria yang menjual domba dan Kambing ini mengaku mampu menjual 30 hingga 50 ekor domba dan kambing per hari.
Penjualan hewan kurban Sunardi selama sepekan bisa 300 hingga 500 ekor. Domba dan kambing ia datangkan dari Kabupaten Temanggung karena harganya lebih murah dan memiliki daging dengan kualitas bagus.
"Kalau dari wilayah sekitar DIY stok ketersediaan barang agak susah. Beda dengan Temanggung yang masih sangat banyak. Selain itu daging kambing dari wilayah pegunungan juga lebih enak. Jika dipotong dagingnya berwarna merah segar, tidak pucat," ungkapnya.
Warga asli Tempel, Sleman, ini memperkirakan puncak pembelian kurban akan terjadi pekan depan.
Sleman: Penjualan hewan kurban di sejumlah pasar hewan di Sleman semakin menggeliat dua pekan jelang Iduladha. Sapi Madura paling diminati warga.
Sukur, salah satu pedagang sapi, mampu menjual sekitar 30 hingga 40 ekor sapi berbagai jenis. "Paling laris sapi Madura," kata Sukur ditemui di Pasar Hewan Ambarketawang, Gamping, Sleman, Kamis, 1 Agustus 2019.
Sapi Madura berukuran cenderung kecil dengan kulit merah tua kecokelatan dan tanduk yang pendek lancip menyamping. Meski bertubuh kecil, sapi Madura dan sapi Bali memiliki jumlah daging karkas yang lebih banyak serta dagingnya yang lebih empuk dan enak dibandingkan sapi limosin dan simental.
"Sapi jenis Madura dan Bali berat karkasnya bisa mencapai sekitar 80 persen dari berat sapi hidup). Sedangkan karkas sapi jenis simetal atau limosin hanya sekitar 60 persen,” ungkapnya.
Selain itu harga sapi Madura juga lebih murah dibandingkan sapi simental atau limosin. Satu ekor sapi Madura dan Bali dibandrol berkisar Rp18 juta-Rp19 juta per ekor. Sementara sapi simental dan limosin dijual di atas Rp21 juta.
Sapi Madura ia datangkan langsung dari Pulau Madura. Sementara sapi jenis lainnya ia datangkan dari Yogyakarta dan sekitar. “Untuk harga, setiap musim kurban seperti sekarang ini memang selalu naik. Kenaikan berkisar antara Rp1 juta-Rp2 juta. Namun jenis sapi Madura lebih terjangkau, karena harganya tidak terlalu mahal,” pungkasnya.
Dalam sehari Sukur mengaku mampu menjual 20 hingga 30 sapi Madura dan Bali. Pedagang lainnya, Sunardi juga mulai merasakan kebanjiran rezeki. Pria yang menjual domba dan Kambing ini mengaku mampu menjual 30 hingga 50 ekor domba dan kambing per hari.
Penjualan hewan kurban Sunardi selama sepekan bisa 300 hingga 500 ekor. Domba dan kambing ia datangkan dari Kabupaten Temanggung karena harganya lebih murah dan memiliki daging dengan kualitas bagus.
"Kalau dari wilayah sekitar DIY stok ketersediaan barang agak susah. Beda dengan Temanggung yang masih sangat banyak. Selain itu daging kambing dari wilayah pegunungan juga lebih enak. Jika dipotong dagingnya berwarna merah segar, tidak pucat," ungkapnya.
Warga asli Tempel, Sleman, ini memperkirakan puncak pembelian kurban akan terjadi pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)