Timika: Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan seorang pekerja bangunan tewas ditikam oleh orang tak dikenal di Wamena, Sabtu, 12 Oktober 2019. Korban diketahui sedang mengerjakan fasilitas kamar mandi Gereja Katolik di Woma, Wamena.
Pekerja bangunan yang tewas tersebut diketahui bernama Deri Datu Padang, 30, warga asal Toraja, Sulawesi Selatan.
"Ada saudara-saudara kita yang baru mengerjakan kamar mandi Gereja Katolik di Woma itu yang menjadi korban. Kampung Woma itu terletak di seberang jembatan yang menjadi lokasi utama kerusuhan pada 23 September 2019," kata Paulus di Timika, Minggu, 13 September 2019.
Paulus menjelaskan bahwa wilayah Woma dan sekitarnya memang cukup rawan. Lokasi itu sebelumnya padat dengan ruko-ruko dan pusat usaha ekonomi lainnya. Namun kini tinggal menyisakan puing lantaran dibakar habis oleh massa saat kerusuhan melanda Wamena, Senin, 23 September 2019.
"Saya sudah tiba di situ, memang di situ agak sedikit tertutup masyarakatnya dan tampaknya kemarin yang melakukan kekerasan terhadap ruko-ruko yang ada di sekitar Woma itu, ya, kelompoknya mereka (pelaku penikaman pekerja bangunan) itu," jelas Paulus.
Paulus menduga pelaku pembakaran maupun penikaman terhadap pekerja bangunan di Woma tersebut merupakan anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan yang jelas. "Itu anak-anak yang free man yang hidupnya mau enak saja, tidak mau bekerja hanya mau mengganggu yang lain. Mau dapat hasil yang banyak dengan cara-cara yang tidak benar," jelas Paulus. (Nuansa Islami)
Timika: Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan seorang pekerja bangunan tewas ditikam oleh orang tak dikenal di Wamena, Sabtu, 12 Oktober 2019. Korban diketahui sedang mengerjakan fasilitas kamar mandi Gereja Katolik di Woma, Wamena.
Pekerja bangunan yang tewas tersebut diketahui bernama Deri Datu Padang, 30, warga asal Toraja, Sulawesi Selatan.
"Ada saudara-saudara kita yang baru mengerjakan kamar mandi Gereja Katolik di Woma itu yang menjadi korban. Kampung Woma itu terletak di seberang jembatan yang menjadi lokasi utama kerusuhan pada 23 September 2019," kata Paulus di Timika, Minggu, 13 September 2019.
Paulus menjelaskan bahwa wilayah Woma dan sekitarnya memang cukup rawan. Lokasi itu sebelumnya padat dengan ruko-ruko dan pusat usaha ekonomi lainnya. Namun kini tinggal menyisakan puing lantaran dibakar habis oleh massa saat kerusuhan melanda Wamena, Senin, 23 September 2019.
"Saya sudah tiba di situ, memang di situ agak sedikit tertutup masyarakatnya dan tampaknya kemarin yang melakukan kekerasan terhadap ruko-ruko yang ada di sekitar Woma itu, ya, kelompoknya mereka (pelaku penikaman pekerja bangunan) itu," jelas Paulus.
Paulus menduga pelaku pembakaran maupun penikaman terhadap pekerja bangunan di Woma tersebut merupakan anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan yang jelas. "Itu anak-anak yang free man yang hidupnya mau enak saja, tidak mau bekerja hanya mau mengganggu yang lain. Mau dapat hasil yang banyak dengan cara-cara yang tidak benar," jelas Paulus. (Nuansa Islami)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)