Jakarta: Subana, pengemudi truk bermuatan yang menabrak sejumlah kendaraan di Tol Cipularang, Senin, 2 September 2019 bercerita detik-detik sebelum kecelakaan terjadi. Subana mengatakan truk yang dikemudikan rekannya, inisial DH, mengalami rem blong sebelum terguling di Km 91 hingga mengakibatkan sejumlah kendaraan tak bisa lewat.
"Ceritanya begini, teman saya (DH) itu tiba-tiba nyalip saya, terus sekitar tiga menit kemudian, dia ngebel (menelepon) saya. 'Mas, rem saya blong, Mas. Rem saya blong,'" kata Subana di salah satu rumah sakit di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 4 September 2019.
Subana teringat saat DH merasa panik karena rem blong di medan jalan yang menurun tersebut. Subana pun meminta DH untuk terus mencoba rem mobil yang dikemudikannya. Namun, rem mobil yang dikemudikan DH tidak bisa digunakan hingga akhirnya mobil tersebut diarahkan ke sisi kanan yang didominasi kencaraan kecil.
"Karena kalo kiri itu banyak truk-truk pelan, kalau kanan kan mobil kecil larinya kencang-kencang, jadi akhirnya dia (belok) kanan nyelamatin diri. Tiba-tiba saya juga nggak kuat akhirnya saya ikutin dia karena khawatir," ungkap Subana.
Karena ingin mengejar rekannya DH, Subana mengaku memacu mobil truk yang dibawanya hingga akhirnya tidak bisa dikendalikan dan menabrak sejumlah kendaraan yang tertahan truk terguling yang dikemudikan DH.
"Kiri sudah ada mobil box, trus saya goyang kanan nyatanya kemudian di depan saya tuh udah duluan, pas dia sudah nabrak terus banting kiri, jadi saya berdoa nyelamatin teman-teman di depan ini," ungkap Subana.
Dalam kecelakaan tersebut DH dinyatakan meninggal. Polisi menetapkan Subana sebagai tersangka karena diduga lalai menyebabkan orang lain meninggal. (Syahrum Latupono)
Jakarta: Subana, pengemudi truk bermuatan yang menabrak sejumlah kendaraan di Tol Cipularang, Senin, 2 September 2019 bercerita detik-detik sebelum kecelakaan terjadi. Subana mengatakan truk yang dikemudikan rekannya, inisial DH, mengalami rem blong sebelum terguling di Km 91 hingga mengakibatkan sejumlah kendaraan tak bisa lewat.
"Ceritanya begini, teman saya (DH) itu tiba-tiba nyalip saya, terus sekitar tiga menit kemudian, dia
ngebel (menelepon) saya. 'Mas, rem saya blong, Mas. Rem saya blong,'" kata Subana di salah satu rumah sakit di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu, 4 September 2019.
Subana teringat saat DH merasa panik karena rem blong di medan jalan yang menurun tersebut. Subana pun meminta DH untuk terus mencoba rem mobil yang dikemudikannya. Namun, rem mobil yang dikemudikan DH tidak bisa digunakan hingga akhirnya mobil tersebut diarahkan ke sisi kanan yang didominasi kencaraan kecil.
"Karena kalo kiri itu banyak truk-truk pelan, kalau kanan kan mobil kecil larinya kencang-kencang, jadi akhirnya dia (belok) kanan
nyelamatin diri. Tiba-tiba saya juga nggak kuat akhirnya saya ikutin dia karena khawatir," ungkap Subana.
Karena ingin mengejar rekannya DH, Subana mengaku memacu mobil truk yang dibawanya hingga akhirnya tidak bisa dikendalikan dan menabrak sejumlah kendaraan yang tertahan truk terguling yang dikemudikan DH.
"Kiri sudah ada mobil box, trus saya goyang kanan nyatanya kemudian di depan saya tuh udah duluan, pas dia sudah nabrak terus banting kiri, jadi saya berdoa
nyelamatin teman-teman di depan ini," ungkap Subana.
Dalam kecelakaan tersebut DH dinyatakan meninggal. Polisi menetapkan Subana sebagai tersangka karena diduga lalai menyebabkan orang lain meninggal. (Syahrum Latupono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)