Jakarta: Prajurit Lantamal VII bersama Komunitas klub Selam pemerhati lingkungan perairan di Kota Kupang atau Kupang Dive Community (KDC) melaksanakan pembersihan bawah laut (Underwater Clean Up) di kawasan Pantai Mako Lantamal VII, Jalan Supul Raya, Bolok, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu, 2 Oktober 2021.
"Pembersihan bawah laut di kawasan Pantai Mako Lantamal VII dalam rangka menyambut HUT ke-76 TNI," terang Aspotmar Danlantamal VII Kolonel Laut (P) Gurtom Fartianto.
Tim penyelam yang akan membersihkan sampah bawah laut. (Dok. TNI AL)
Gurtom mengungkapkan dalam aksi tersebut para penyelam masih menemukan banyak sampah di bawah laut. Apalagi pasca-bencana Badai Seroja yang menerjang NTT beberapa waktu lalu.
Selain mengakibatkan sejumlah kerusakan di darat, bencana alam itu juga membuat banyak terumbu karang rusak dan banyak sampah yang tersangkut.
"Penyelam yang melakukan bersih-bersih sampah berjumlah 19 orang. Gabungan dari penyelam Lantamal VII, BKKPN Kupang, PSDK Kupang, Bakamla SPKKL Kupang, dan Kupang Dive Community," ungkapnya.
Penyelam memunguti sampah yang tersangkut di karang-karang. (Dok. TNI AL)
Gurtom memastikan aksi penyelaman dilakukan oleh profesional. Sebelum menyelam, para peserta diberikan pengarahan agar pembersihan berbagai kotoran terutama sampah plastik dilakukan secara optimal.
"Perhatikan keselamatan personerl dan material. Utamakan zero accident," tutup dia.
Baca juga: Gubernur Kepri Hapus Tes Antigen sebagai Syarat Perjalanan Antarpulau
Jakarta: Prajurit Lantamal VII bersama Komunitas klub Selam pemerhati lingkungan perairan di Kota Kupang atau Kupang Dive Community (KDC) melaksanakan pembersihan bawah laut (Underwater Clean Up) di kawasan Pantai Mako Lantamal VII, Jalan Supul Raya, Bolok, Kabupaten Kupang, NTT, Sabtu, 2 Oktober 2021.
"Pembersihan bawah laut di kawasan Pantai Mako Lantamal VII dalam rangka menyambut HUT ke-76 TNI," terang Aspotmar Danlantamal VII Kolonel Laut (P) Gurtom Fartianto.
Tim penyelam yang akan membersihkan sampah bawah laut. (Dok. TNI AL)
Gurtom mengungkapkan dalam aksi tersebut para penyelam masih menemukan banyak sampah di bawah laut. Apalagi pasca-bencana Badai Seroja yang menerjang NTT beberapa waktu lalu.
Selain mengakibatkan sejumlah kerusakan di darat, bencana alam itu juga membuat banyak terumbu karang rusak dan banyak sampah yang tersangkut.
"Penyelam yang melakukan bersih-bersih sampah berjumlah 19 orang. Gabungan dari penyelam Lantamal VII, BKKPN Kupang, PSDK Kupang, Bakamla SPKKL Kupang, dan Kupang Dive Community," ungkapnya.
Penyelam memunguti sampah yang tersangkut di karang-karang. (Dok. TNI AL)
Gurtom memastikan aksi penyelaman dilakukan oleh profesional. Sebelum menyelam, para peserta diberikan pengarahan agar pembersihan berbagai kotoran terutama sampah plastik dilakukan secara optimal.
"Perhatikan keselamatan personerl dan material. Utamakan zero accident," tutup dia.
Baca juga:
Gubernur Kepri Hapus Tes Antigen sebagai Syarat Perjalanan Antarpulau Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)