Bogor: Keluarga dari Pilot pesawat Rimbun Air kapten H Mirza yang jatuh di Intan Jaya, Papua merupakan mantan anggota TNI AU yang berdinas terakhir di Lanud Atang Senjaya (ATS), Bogor, Jawa Barat.
"Iya ayah kami terakhir dinas di Lanud Atang Sanjaya, saat ini ayah kami dalam ikatan dinas pendek pensiun dini," ujar anak kedua almarhum Kapten Mirza, Yudistira saat ditemui di rumah duka di Jalan Komplek AURI Blok C, RT 02 RW 08, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis, 16 September 2021.
Yudistira menambahkan, ayahnya juga menjadi seorang pilot helikopter di satuannya. Dengan pangkat terakhir yakni Letnan Satu (Lettu).
"Ayah bekerja sebagai pilot helikopter, pangkat terakhirnya Letnan Satu," jelasnya.
Baca: Kopilot Rimbun AIr Akan Dimakamkan Malam Ini di Bekasi
Masih kata dia, sang ayah merupakan pilot handal yang sudah pernah terbang hampir ke seluruh Indonesia. Atas musibah ini, keluarga pun mengaku telah ikhlas karena merupakan bagian dari resiko pilot.
"Sabang sampai Merauke pernah. Kita sudah terima, saya juga pilot saya tahu (resiko)," tegasnya.
Usai pensiun, almarhum bergabung ke maskapai komersil. Ia bekerja di Rimbun Air sejak Februari 2021 lalu.
"Di maskapai komersil ayah kami bekerja sejak Februari 2021. Sebelumnya di Avia Star mayoritas di Papua. Tapi ada juga di Kalimantan dan Sumatra," ungkapnya.
Sebelumnya, jenazah tiga awak pesawat Rimbun Air PK OTW yang jatuh di Perbukitan Kampung Bilogai, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu, 15 September 2021, tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika pada Kamis pagi pukul 08.33 WIT.
Mereka langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk proses identifikasi dan dibersihkan sebelum diserahkan kepada pihak maskapai.
Jenazah ketiga awak pesawat Rimbun Air itu masing-masing Pilot Hj Mirza, Kopilot Fajar, dan teknisi Iswahyudi dievakuasi ke Timika dengan pesawat Rimbun Air PK OTJ.
Begitu pesawat parkir di Apron Pesawat Kargo Bandara Timika, personel Basarnas Timika langsung memindahkan jenazah ketiga korban yang sudah dimasukkan dalam kantong jenazah ke mobil ambulans milik Rumkitban TNI AD, TNI AL.
Bogor: Keluarga dari Pilot pesawat Rimbun Air kapten H Mirza yang jatuh di Intan Jaya, Papua merupakan mantan anggota TNI AU yang berdinas terakhir di Lanud Atang Senjaya (ATS), Bogor, Jawa Barat.
"Iya ayah kami terakhir dinas di Lanud Atang Sanjaya, saat ini ayah kami dalam ikatan dinas pendek pensiun dini," ujar anak kedua almarhum Kapten Mirza, Yudistira saat ditemui di rumah duka di Jalan Komplek AURI Blok C, RT 02 RW 08, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis, 16 September 2021.
Yudistira menambahkan, ayahnya juga menjadi seorang pilot helikopter di satuannya. Dengan pangkat terakhir yakni Letnan Satu (Lettu).
"Ayah bekerja sebagai pilot helikopter, pangkat terakhirnya Letnan Satu," jelasnya.
Baca: Kopilot Rimbun AIr Akan Dimakamkan Malam Ini di Bekasi
Masih kata dia, sang ayah merupakan pilot handal yang sudah pernah terbang hampir ke seluruh Indonesia. Atas musibah ini, keluarga pun mengaku telah ikhlas karena merupakan bagian dari resiko pilot.
"Sabang sampai Merauke pernah. Kita sudah terima, saya juga pilot saya tahu (resiko)," tegasnya.
Usai pensiun, almarhum bergabung ke maskapai komersil. Ia bekerja di Rimbun Air sejak Februari 2021 lalu.
"Di maskapai komersil ayah kami bekerja sejak Februari 2021. Sebelumnya di Avia Star mayoritas di Papua. Tapi ada juga di Kalimantan dan Sumatra," ungkapnya.
Sebelumnya, jenazah tiga awak pesawat Rimbun Air PK OTW yang jatuh di Perbukitan Kampung Bilogai, Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu, 15 September 2021, tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika pada Kamis pagi pukul 08.33 WIT.
Mereka langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk proses identifikasi dan dibersihkan sebelum diserahkan kepada pihak maskapai.
Jenazah ketiga awak pesawat Rimbun Air itu masing-masing Pilot Hj Mirza, Kopilot Fajar, dan teknisi Iswahyudi dievakuasi ke Timika dengan pesawat Rimbun Air PK OTJ.
Begitu pesawat parkir di Apron Pesawat Kargo Bandara Timika, personel Basarnas Timika langsung memindahkan jenazah ketiga korban yang sudah dimasukkan dalam kantong jenazah ke mobil ambulans milik Rumkitban TNI AD, TNI AL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)