Bantul: Dua jenazah covid-19 dimakamkan tanpa protokol kesehatan (prokes) di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Total ada tiga jenazah covid-19 yang dimakamkan tanpa prokes di desa itu.
Ketua RT 92 Dusun Lopati, Kuswanto, menjadi salah satu orang yang hadir di rumah duka. Ia mengatakan kasus pertama di dusun yang berbeda RT. Warga yang meninggal berusia sekitar 60 tahun.
Sementara, kasus kedua yang ada di wilayahnya terjadi pada 1 Juni lalu. Ia mengatakan, warga berusia sekitar 80 tahun tersebut meninggal akibat covid-19 disertai penyakit penyerta.
"Yang meninggal di sini itu sudah tua lah. Ada komorbid paru dan jantung," kata Kuswanto ditemui di Dusun Lopati, Sabtu, 5 Juni 2021.
Menurut dia, saat itu warga tersebut meninggal pada tengah malam. Ia mengatakan ada miskomunikasi dengan proses pemakaman sehingga dilakukan tanpa prokes sepenuhnya.
"Warga beberapa kali sudah menghubungi satgas (covid-19), tapi gak ada respon. Dari rumah sakit juga nggak ada rambu-rambu (peringatan)," ungkap Kuswanto.
Saat kejadian, keluarga yang anggotanya meninggal dalam kondisi panik. Di sisi lain, pencarian informasi untuk teknis pemakaman dilakukan saat dini hari hingga sekitar jam 4 pagi.
Baca: Sumut Tambah Ratusan Kamar Isolasi Pasien Covid-19
Kuswanto mengaku sempat takut dalam menjalankan proses pemakaman itu. Akhirnya, pemakaman tetap dilakukan biasa meski tanpa membuka peti jenazah.
"Salat jenazah kami lakukan tanpa buka peti. Peti itu masih di dalam mobil ambulans. Jadi tak ada penghadangan, itu foto yang menyebar proses mensalatkan jenazah," beber dia.
Kuswanto menjadi satu dari enam orang yang datang untuk tes swab PCR. Tes swab PCR ini jadi salah satu bagian tracing kasus dugaan penyebaran covid-19 di Dusun Lopati.
"Kalau yang hadir pas pemakaman ada puluhan. Nanti yang belum bisa (ikut swab PCR) menghubungi puskesmas," tambah dia.
Bantul: Dua
jenazah covid-19 dimakamkan tanpa protokol kesehatan (
prokes) di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Total ada tiga jenazah covid-19 yang dimakamkan tanpa prokes di desa itu.
Ketua RT 92 Dusun Lopati, Kuswanto, menjadi salah satu orang yang hadir di rumah duka. Ia mengatakan kasus pertama di dusun yang berbeda RT. Warga yang meninggal berusia sekitar 60 tahun.
Sementara, kasus kedua yang ada di wilayahnya terjadi pada 1 Juni lalu. Ia mengatakan, warga berusia sekitar 80 tahun tersebut meninggal akibat covid-19 disertai penyakit penyerta.
"Yang meninggal di sini itu sudah tua lah. Ada komorbid paru dan jantung," kata Kuswanto ditemui di Dusun Lopati, Sabtu, 5 Juni 2021.
Menurut dia, saat itu warga tersebut meninggal pada tengah malam. Ia mengatakan ada miskomunikasi dengan proses pemakaman sehingga dilakukan tanpa prokes sepenuhnya.
"Warga beberapa kali sudah menghubungi satgas (covid-19), tapi gak ada respon. Dari rumah sakit juga nggak ada rambu-rambu (peringatan)," ungkap Kuswanto.
Saat kejadian, keluarga yang anggotanya meninggal dalam kondisi panik. Di sisi lain, pencarian informasi untuk teknis pemakaman dilakukan saat dini hari hingga sekitar jam 4 pagi.
Baca:
Sumut Tambah Ratusan Kamar Isolasi Pasien Covid-19
Kuswanto mengaku sempat takut dalam menjalankan proses pemakaman itu. Akhirnya, pemakaman tetap dilakukan biasa meski tanpa membuka peti jenazah.
"Salat jenazah kami lakukan tanpa buka peti. Peti itu masih di dalam mobil ambulans. Jadi tak ada penghadangan, itu foto yang menyebar proses mensalatkan jenazah," beber dia.
Kuswanto menjadi satu dari enam orang yang datang untuk tes swab PCR. Tes swab PCR ini jadi salah satu bagian
tracing kasus dugaan penyebaran covid-19 di Dusun Lopati.
"Kalau yang hadir pas pemakaman ada puluhan. Nanti yang belum bisa (ikut swab PCR) menghubungi puskesmas," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)