Palembang: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Ma'ruf Amin) telah menjabat hampir dua tahun setelah dilantik pada 20 Oktober 2019.
Selama periode kedua pemerintahan Jokowi, berbagai pembangunan Program Strategis Nasional (PSN) seperti Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan pun molor akibat pandemi covid-19.
Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang dimulai pada 2018 dan ditargetkan selesai di 2023 bakal molor dari jadwal. Pasalnya, pada 2020, pemerintah memangkas anggaran untuk pembangunan Bendungan Tiga Dihaji akibat pandemi covid-19.
Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII saat ini tengah menghadapi kendala terhadap pembebasan lahan.
Baca juga: Kapal Cepat Bupati Fakfak Selamat Usai Dilaporkan Hilang Kontak
Pembebasan lahan ditargetkan selesai pada pertengahan 2022. Pada pembebasan lahan tersebut terdapat enam desa dan dua kecamatan yang akan dilakukan ganti rugi.
"Kami targetkan secepatnya awal tahun depan atau pertengahan bulan dan paling lambat akhir tahun depan," kata Kasatker BBWSS Sumatra VIII, Lukman Hakim.
Lukman mengatakan biaya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang mencapai Rp3,7 triliun itu akan mundur dua tahun yakni di 2025. Sebelumnya sesuai kontrak Bendungan Tiga Dihaji selesai pada 2023.
"Untuk total progres pengerjaan secara keseluruhan saat ini baru mencapai 23,5 persen," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga berencana membangun PSN pelabuhan laut dalam (deep sea port) Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin.
Baca juga: 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf Dorong Produktivitas Pertanian di Malang
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memastikan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat akan dilakukan pada akhir 2021.
"Diharapkan ini bisa selesai pada tahun 2023," katanya, beberapa waktu lalu.
Hal senada disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya, pembangunan tersebut guna mendongkrak perekonomian.
"Saya harapkan ini bisa berjalan sesuai rencana, karena ini dapat menjadi sarana untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi," kata Budi.
Palembang: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Ma'ruf Amin) telah menjabat
hampir dua tahun setelah dilantik pada 20 Oktober 2019.
Selama periode kedua pemerintahan Jokowi, berbagai pembangunan Program Strategis Nasional (PSN) seperti Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan pun molor akibat pandemi covid-19.
Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang dimulai pada 2018 dan ditargetkan selesai di 2023 bakal molor dari jadwal. Pasalnya, pada 2020, pemerintah memangkas anggaran untuk pembangunan Bendungan Tiga Dihaji akibat pandemi covid-19.
Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII saat ini tengah menghadapi kendala terhadap pembebasan lahan.
Baca juga:
Kapal Cepat Bupati Fakfak Selamat Usai Dilaporkan Hilang Kontak
Pembebasan lahan ditargetkan selesai pada pertengahan 2022. Pada pembebasan lahan tersebut terdapat enam desa dan dua kecamatan yang akan dilakukan ganti rugi.
"Kami targetkan secepatnya awal tahun depan atau pertengahan bulan dan paling lambat akhir tahun depan," kata Kasatker BBWSS Sumatra VIII, Lukman Hakim.
Lukman mengatakan biaya pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang mencapai Rp3,7 triliun itu akan mundur dua tahun yakni di 2025. Sebelumnya sesuai kontrak Bendungan Tiga Dihaji selesai pada 2023.
"Untuk total progres pengerjaan secara keseluruhan saat ini baru mencapai 23,5 persen," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga berencana membangun PSN pelabuhan laut dalam (deep sea port) Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin.
Baca juga:
2 Tahun Jokowi-Ma'ruf Dorong Produktivitas Pertanian di Malang
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memastikan pembangunan pelabuhan Tanjung Carat akan dilakukan pada akhir 2021.
"Diharapkan ini bisa selesai pada tahun 2023," katanya, beberapa waktu lalu.
Hal senada disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya, pembangunan tersebut guna mendongkrak perekonomian.
"Saya harapkan ini bisa berjalan sesuai rencana, karena ini dapat menjadi sarana untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)