Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengusir rombongan wisatawan yang nekat masuk untuk wisata. Sejumlah bus pengangkut rombongan wisatawan dipaksa putar balik meski sudah tiba di parkiran destinasi wisata.
"Kami sudah melakukan sweeping acak, menutup akses angkutan umum dan bis untuk tidak masuk kota," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat dihubungi, Senin, 6 September 2021.
Baca: PTM Tingkat SD di Surabaya Hanya untuk Kelas 6
Heroe menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola parkir dalam hal pelarangan masuk wisatawan semasa PPKM. Meskipun akhir pekan kemarin masih ada rombongan wisatawan yang nekat masuk.
Menurut dia para pengelola parkir sudah memahami situasi dan kondisi saat ini, yakni belum bukanya parkir serta tidak menerima kedatangan kendaraan wisatawan.
"Saya yakin kesadaran pengelola parkir dan destinasi wisata yg baik, akan mempercepat proses pemulihan. Tetapi yg kurang menyadari, ya kani nanti akan tindak tegas," jelasnya.
Ia mengatakan pemerintah DIY sudah mengingatkan agar langkah menurunkan kasus covid-19 disertai dengan kesadaran masyarakat. Masyarakat, kata dia, diminta menahan mobilitas untuk sementara.
"Nanti akan kani minta kepolisian untuk melakukan tilang yang melanggar ketentuan maupun aturan PPKM dan upaya tindakan tegas lainnya," ungkapnya.
Ia meminta Organda hingga asosiasi bus pariwisata bisa menjaga tanggung jawab itu dengan mematuhi kebijakan PPKM. Ia menyebut, pemerintah bisa kembali mengetatkan kebijakan apabila jumlah kasus melonjak lagi.
"Kami akan Dishub, Satpol PP, dan semua elemen, tebtang apa yang perlu disikapi dan harus dilakukan. Ini supaya pelaksanaan hari-hari berikutnya, semua tertib dan tidak ada yang melanggar aturan PPKM," ujarnya.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Yogyakarta: Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengusir rombongan wisatawan yang nekat masuk untuk
wisata. Sejumlah bus pengangkut rombongan wisatawan dipaksa putar balik meski sudah tiba di parkiran destinasi wisata.
"Kami sudah melakukan sweeping acak, menutup akses angkutan umum dan bis untuk tidak masuk kota," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat dihubungi, Senin, 6 September 2021.
Baca:
PTM Tingkat SD di Surabaya Hanya untuk Kelas 6
Heroe menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola parkir dalam hal pelarangan masuk wisatawan semasa PPKM. Meskipun akhir pekan kemarin masih ada rombongan wisatawan yang nekat masuk.
Menurut dia para pengelola parkir sudah memahami situasi dan kondisi saat ini, yakni belum bukanya parkir serta tidak menerima kedatangan kendaraan wisatawan.
"Saya yakin kesadaran pengelola parkir dan destinasi wisata yg baik, akan mempercepat proses pemulihan. Tetapi yg kurang menyadari, ya kani nanti akan tindak tegas," jelasnya.
Ia mengatakan pemerintah DIY sudah mengingatkan agar langkah menurunkan kasus covid-19 disertai dengan kesadaran masyarakat. Masyarakat, kata dia, diminta menahan mobilitas untuk sementara.
"Nanti akan kani minta kepolisian untuk melakukan tilang yang melanggar ketentuan maupun aturan PPKM dan upaya tindakan tegas lainnya," ungkapnya.
Ia meminta Organda hingga asosiasi bus pariwisata bisa menjaga tanggung jawab itu dengan mematuhi kebijakan PPKM. Ia menyebut, pemerintah bisa kembali mengetatkan kebijakan apabila jumlah kasus melonjak lagi.
"Kami akan Dishub, Satpol PP, dan semua elemen, tebtang apa yang perlu disikapi dan harus dilakukan. Ini supaya pelaksanaan hari-hari berikutnya, semua tertib dan tidak ada yang melanggar aturan PPKM," ujarnya.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)