Ilustrasi/ Medcom.id
Ilustrasi/ Medcom.id

14 Kasus Leptospirosis Terjadi di Sleman, 1 Orang Meninggal

Ahmad Mustaqim • 25 Maret 2024 19:49
Sleman: Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat 14 kasus leptospirosis hingga memasuki Maret 2024. Kasus-kasus tersebut terjadi di berbagai kecamatan.
 
"Sampai saat ini ada 14 kasus leptospirosis dengan 1 di antaranya meninggal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati, saat dihubungi, Senin, 25 Maret 2024. 
 
Baca: Ketiga di Indonesia, RS di Kota Tangerang Punya Layanan Immunotherapy
 
Kasus leptospirosis ini terjadi wilayah pedesaan karena berdampingan langsung dengan pertanian dan keberadaan bakteri leptospira. Bakteri leptospira ini berasal dari tikus. 
 
Wilayah-wilayah sebaran kasus ini di antaranya Kecamatan Prambanan (3 kasus), Cangkringan, dan Pakem masing-masing 2 kasus; serta Depok, Gamping, Moyudan, Ngemplak, Seyegan, dan Tempel masing-masing satu kasus. Kecamatan tersebut merupakan daerah dengan sebagian besar terdapat lahan pertanian.  

"Kami berupaya terus melakukan edukasi dan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat oleh puskesmas wilayah setempat," jelasnya.
 
Ia mengatakan tetap memiliki peran penting dalam mencegah penyakit, tak terkecuali leptospirosis. Salah satunya dengan membersihkan titik-titik yang berpotensi menjadi sarang hewan, tak terkecuali tikus. 
 
Selain itu, lanjutnya, petani yang beraktivitas di ladang maupun persawahan harus memastikan keamanannya. Apabila mengalami luka pihaknya mengimbau agar menutup luka tersebut agar tidak terpapar bakteri. 
 
"Kami juga siagakan fasilitas kesehatan dalam melakukan pengobatan. Apabila ada masyarakat mengalami keluhan masyarakat kesehatan agar memeriksakan diri ke faskes terdekat," ujarnya.  
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan